Prestasi gemilang berhasil diraih oleh keempat siswi SD SAIM dalam lomba Dokter Kecil Mahir Gizi (DKMG) yang diselenggarakan Kemdukbud bekerjasama dengan IDI dan Dancow. Mereka yakni Aisyah Almira Ramadhany (Almi), Lubna Rafifah Effendi (Lubna), Nausicaa Bening Jehanni (Chika) dan Cantika Zazha Kamila (Sasha). Keempat siswa kelas 4 SD tersebut menyabet juara I untuk kategori lomba online DKMG.
“Para kader DKMG ini sebelumnya membuat sebuah project dan hasil project tersebut kemudian di-upload secara online”, tutur Choriyatul Indiyati (Naya) guru pendamping yang menemani para siswa berkunjung ke kantor Dispendik, tadi pagi Jumat (23/12).
Naya mengutarakan ada beberapa project unggulan yang dikerjakan para siswa hingga dapat meraih juara I diantaranya yaitu mereka melakukan kampanye mengenai 10 tanda umum anak bergizi baik ke-kelas, kemudian dilanjutkan dengan menanam sayur-sayuran dan buahan-buahan di sekolah, program kebun mini (green house), dan tidak hanya itu mereka juga turut mensukseskan gerakan sarapan pagi bersama dan gerakan gemar makan ikan.
Pada kesempatan ini, Almi bercerita bahwa dirinya sempat sakit ketika sedang mengerjakan project-project tersebut, namun teman-teman sesama timnya terus memberikan dukungan untuk segera lekas sembuh dan menyelesaikan project tersebut.
“Alhamdulillah, teman-teman dan orang tua terus mendukung sampai menjadi juara I menyisihkan daerah-daerah lain”.
Sementara itu Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM ketika menerima para juara I DKMG di ruang HOS Cokroaminoto mengutarakan bahwa pengembangan bakat dan potensi anak harus terus dilakukan oleh sekolah-sekolah dalam rangka mencetak para pelajar Surabaya berprestasi dan memiliki daya saing tinggi yang siap menghadapi era persaingan global.
“Keberhasilan dan kesuksesan tidak hanya dapat diraih pada satu bidang saja, namun banyak saluran yang dapat menghantarkannya untuk sukses”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga berujar bahwa dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sekolah-sekolah diharapkan untuk menggalakkan program membaca kitab suci dan sholat berjamaah.
“Tujuannya ketika ada keluarga, saudara ataupun teman yang mengalami kesusahan minimal mereka sudah bisa untuk mendoakannya sendiri”. (Humas Dispendik Surabaya)