Peningkatan kompetensi para pendidik PAUD atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Bunda PAUD” di Surabaya semakin terasah dengan mengikuti delapan jenis pelatihan (workshop). Workshop yang digelar mulai tanggal 28 Septermber – 16 Oktober di gedung PLPG UNESA.
Workshop yang melibatkan 4.001 pendidik PAUD se-Surabaya ditutup secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM, Jumat (16/10) di gedung aula lantai 3 FIP UNESA.
Pada kesempatan ini, Ikhsan mengungkapkan banyak dari para pendidik PAUD yang merasa senang dilatih oleh para instruktur yang benar-benar ahli di bidangnya mereka berasal dari 53 Dosen di berbagai jurusan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNESA.
Ikhsan menambahkan, sebelumnya sebanyak 3.000 pendidik PAUD juga dilatih hal yang sama. Mereka dibekali sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga diharapkan mampu menciptakan suasana pembelajaran yang tidak hanya menyenangkan tapi mampu mencetak lahirnya para calon generasi emas bangsa dengan akhalk mulia serta berkepribadian luhur.
Mantan Kepala Bapemas dan KB juga berujar akan membekali kemampuan IT di pelatihan yang akan datang. Dengan memiliki kemampuan IT para pendidik PAUD memiliki daya saing yang tinggi tentunya juga dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Masukan serta saran pendidik PAUD khusunya pada pengembangan IT akan kami upayakan untuk segera dibuatkan pelatihan pada tahun mendatang”
Sementara itu, Dekan FIP UNESA DR. Drs Sudjarwanto menyampaikan, berbagai jenis pelatihan yang didapatkan para pendidik PAUD dapat segera diimplementasikan kepada peserta didik.
Menurutnya, dengan segera diimpletasikan pengalaman mereka selama mengikuti pelatihan akan lebih dapat meningkatkan kualitas. Sudjarwanto merasa bangga dengan berkembang pesatnya kualitas pendidikan di Surabaya
“Surabaya layak dijadikan sebuah contoh bagi daerah-daerah lain untuk lebih maju”.
Terkait delapan jenis pelatihan, Kasi PAUDNI Hasi Joko menyampaikan delapan jenis workshop tersebut meliputi perencanaan pembelajaran, alat peraga edukatif (APE), menyanyi, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), modelpembelajaran, penilaian pembelajaran, mendongeng, dan polapengasuhan anak. (Humas Dispendik Surabaya)