Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggelar malam tasyakuran dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-74 PGRI dan hari guru nasional 2019, Jumat (22/11/2019) malam, di Kantor Dispendik Kota Surabaya.
Malam tasyakuran dihadiri kepala SD dan SMP negeri, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), IGTKI, pengawas SD dan SMP, Dewan Pendidikan Kota Surabaya, serta perwakilan organisasi PGRI.
Dalam kesempatan ini, Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo berpesan bahwa pemerintah harus hadir di tengah kesulitan masyarakat, utamanya bidang pendidikan. Ke depan, dirinya tidak mau ada anak Surabaya yang putus sekolah. “Keinginan saya baik dan mulia. Dan ini sesuai dengan keinginan Ibu Wali Kota Surabaya. Tidak boleh ditawar,” kata Supomo.
Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini melajutkan, para guru dan kepala sekolah harus mendidik anak dengan penuh kasih sayang dan memikirkan bagaimana sekolahnya bisa maju. “Dispendik harus lebih baik dan lebih maju ke depannya,” ungkapnya.
Pada malam tasyakuran ini, Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Bachrul Amiq diberi kesempatan untuk memberikan motivasi kepada peserta yang hadir. “Pesan dari Pak Supomo, Kepala Dispendik Surabaya, tadi betul sekali. Sayangi siswa-siswi, karena dengan menyayangi siswa itu dapat membangkitkan potensi positif anak didik,” kata Amiq.
Amiq mengungkapkan, para guru juga perlu mendidik siswa untuk takut kepada Allah SWT. serta membentuk akhlak anak-anak untuk memuliakan orang tua, terutama ibu kandung. “Kesuksesan anak tidak lepas dari ridanya orang tua, terutama ibu. Jadi, didik anak untuk memuliakan orang tua,” tegasnya.
Malam tasyakuran ini, para undangan dihibur oleh grup band yang beranggotakan guru-guru di Kota Surabaya, paduan suara hasil kolaborasi guru SD dan SMP, tari-tarian, campursari, serta disajikan 40 tumpeng. (Humas Dispendik Surabaya)