Selama empat hari mulai Senin (03/09/2018) sampai dengan Kamis (6/9/2018), Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) aplikasi data pokok pendidikan dasar dan menengah (dapodikdasmen) 2019. Aplikasi ini untuk memperbaharui dapodikdasmen sebelumnya.
Bimtek diberikan kepada seluruh operator sekolah jenjang SD dan SMP negeri swasta. Totalnya 1.010 operator se-Surabaya. Bimtek dilaksanakan bergelombang. Pada hari pertama diperuntukan bagi operator SD swasta.
Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan mengatakan, aplikasi dapodikdasmen 2019 pasti memiliki perbedaan, meskipun tidak semua berubah. Untuk itu, para operator sekolah yang mengikuti bimtek diminta memperhatikan dan mengerjakan dengan serius.
“Mohon kerja samanya, karena data dapodikdasmen ini akan diakses juga oleh kementerian. Jadi kerjakan dengan serius,” katanya saat membuka acara bimtek di Ruang Bung Tomo.
Admin Dispendik Surabaya Lindu Setiarso mengungkapkan, dapodikdasmen adalah salah satu sistem pendataan yang dikelola Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Aplikasi ini memuat data satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan substansi pendidikan.
“Nantinya berfungsi untuk memberikan akses informasi kepada para pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan,” tuturnya.
Yang baru di dalam dapodikdasmen 2019, lanjut Lindu, adanya penambahan validasi untuk siswa yang berumur kurang dari 5 tahun 6 bulan. Kemudian pengaktifan isian tanggal mulai tugas (TMT) pada tabel penugasan untuk guru dan tenaga kependidikan (GTK) non-induk. Selanjutnya ada sub menu referensi pada menu validasi lokal. “Dan pembaruan-pembaruan lainnya,” katanya. (Humas Dispendik Surabaya)