Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya melakukan sosialisasi aplikasi verifikasi data siswa sebagai pendukung kartu identitas anak (KIA) di Aula Ki Hajar Dewantara Kantor Dispendik Kota Surabaya, Senin (28/10/2019).
Dalam kesempatan itu dihadiri langsung Kepala Dispendik Kota Surabaya Ikhsan dan Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji. Sosialisasi diberikan kepada tenaga administrasi dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP baik swasta dan negeri di Kecamatan Krembangan.
Ikhsan mengatakan, dengan adanya KIA, anak yang sedang bersekolah tidak perlu lagi memiliki kartu pelajar. Sebab, KIA ini berisikan identitas lengkap anak. Mulai dari nomor induk kependudukan (NIK), foto, alamat tempat tinggal, dan lain sebagainya.
“Untuk sementara, prioritas pertama adalah Kecamatan Krembangan. Semua anak, baik yang belum bersekolah atau anak yang bersekolah di Kecamatan Krembangan akan dibuatkan KIA. Selanjutnya akan bergeser ke kecamatan lain,” katanya.
Pada kesempatan ini, Ikhsan meminta kepada tenaga administrasi dan kepala sekolah untuk kembali memverifikasi data yang sudah ada. Jika ada data yang salah, data tersebut harus segera diperbaiki. Apalagi, KIA tersebut nantinya berfungsi untuk banyak hal yang bisa digunakan anak.
“Launching-nya nanti bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang. Kartu ini akan terintergrasi dengan banyak dinas, seperti Dispendik, Dispendukcapil, Dinas Perhubungan, serta Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH),” ungkapnya.
Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji menjelaskan, pihaknya sudah menerima data dari Dispendik, baik data anak yang tinggal atau sedang bersekolah di wilayah Kecamatan Krembangan. Data itu sudah berada di database. Sebelum dicetak menjadi KIA, pihaknya ingin sekolah melakukan verifikasi kembali.
“Sebelum dicetak, minta dicek terlebih dahulu. Nanti kami beri login dan pasword untuk mengecek database itu,” katanya. Meskipun demikian, Agus memastikan bahwa data sudah hampir sama dengan yang ada di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK). (Humas Dispendik Surabaya)