Menjelang lomba penulisan cerita pendek (Cerpen) bagi jenjang SD/MI dan SMP/MTs negeri dan swasta tahun 2019, Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya melakukan pendampingan bagi 450 guru. Pendampingan dilakukan di Aula SMPN 12 Surabaya.
Pendampingan dilakukan oleh penggerak literasi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Much. Khoiri dan dari Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Anies Listyowati. “Lomba menulis cerpen ini sudah rutin dilakukan setiap tahun,” kata Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dispendik Surabaya Retnowati saat membuka acara, kemarin Rabu (19/06/2019).
Khoiri menjelaskan, cerpen merupakan salah satu genre utama fiksi, di samping puisi, drama, dan esai kreatif. Realitas dalam cerpen boleh jadi tiruan atau modifikasi dari realitas hidup sebenarnya. “Cerpen itu gabungan fakta dan imajinasi,” tuturnya.
Menurut dia, cerpen itu bukan hanya narasi, melainkan ada elemen-elemen intrinsik lain. Di antaranya tema, tokoh, alur/plot, setting, sudut pandang, dan lain-lain. “Buatlah hidup penulisan cerpen para siswa-siswa SD/MI dan SMP/MTs se-Surabaya,” tandas doses Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa ini. (Humas Dispendik Surabaya)