Sejumlah sistem informasi yang diciptakan dan digunakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menarik perhatian Diklatpim III Angkatan VI Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel). Mereka mempelajari berbagai inovasi tersebut, salah satunya dengan mengunjungi Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Rabu (03/10/2018).
Rombongan berjumlah 14 orang. Mereka berasal dari berbagai instansi yang ada di Provinsi Sumsel. Kedatangan rombongan Diklatpim III Angkatan VI disambut langsung oleh Sekretaris Dispendik Surabaya Aston Tambunan dan Kepala Bidang (Kabid) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Mamik Suparmi.
Ketua Rombongan Diklatpim III Angkatan VI, H. A. Aziz mengatakan, kunjungan ke Pemkot Surabaya bertajuk benchmarking to best practice. Artinya, untuk mengukur dan membandingkan. Dari hasil benchmarking ini diharapkan seluruh peserta dapat mengadopsi atau mengadaptasi keunggulan-keunggulan di Pemkot Surabaya.
“Salah satu yang menjadi pertanyaan, bagaimana langkah-langkah Dispendik Surabaya dalam membuat sistem informai,” kata pria yang juga Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Sumsel ini.
Aston Tambunan menyatakan, sampai dengan saat ini, total sistem informasi yang dibuat Dispendik Surabaya mencapai 32 aplikasi. Kebanyakan aplikasi diciptakan sendiri tanpa mengontrak pihak ketiga. “Kalau pakai pihak ketiga, kemudian kontraknya tidak diperpanjang, nanti bisa dirusak atau diganti password-nya,” ujar Aston.
Dalam proses pembuatan aplikasi, lanjut Aston, pihaknya tinggal menuangkan ide kepada tenaga IT. Tenaga IT ini sebelumnya sudah dipekerjakan oleh Dispendik. “Saat kepala dinas, kabid, kasi, atau sekretaris memiliki ide, tinggal rapat bersama tenaga IT ini untuk dibuatkan sebuah aplikasi,” tuturnya.
Mamik Suparmi menambahkan, dalam Sistem Aplikasi Guru Surabaya (Si Agus) yang diperlukan sebagai permulaan adalah memiliki database. Dispendik Surabaya sudah memiliki database yang termuat di sistem informasi profil sekolah. “Di situ ada data guru PNS, GTT, GTY, guru kontrak, jumlah siswa, dan seterusnya,” katanya. (Humas Dispendik Surabaya)