Sebanyak 17 ribu eksemplar soal ujian nasional (Unas) tingkat SMA dan sederajat telah sampai di Polrestabes Surabaya, Sabtu (13/4/2013). Pembukaan segel pada truk pengangkut naskah unas 2013 tingkat SMA se-Kota Surabaya yang telah sampai gedung Bhara Wira Polrestabes Surabaya dilakukan secara simbolik oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S.Psi, MM disaksikan oleh Kasat Binmas Polrestabes Surabaya AKBP Firmansyah dan Kabid Dikmenjur Dispendik Surabaya Dr. Ruddy Winarko, MBA, MM.
Selanjutnya, semua naskah itu bakal dikirim ke sub rayon atau polsek-polsek.“Setelah dari Polrestabes, naskah bakal didistribusikan ke sub rayon atau polsek-polsek,” kata Ikhsan, Kepala Dinas Pendidikan Surabaya saat di Polrestabes, Sabtu (13/4/2013).Seperti tahun-tahun sebelumnya, pendistribusian naskah tersebut dengan melibatkan personel polisi dalam upaya pengamanan. Selain pengamanan polisi, pendistribusian naskah Unas ke masing-masing sub rayon juga melibatkan tim independen dari perguruan tinggi. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, selain melibatkan pihak kepolisian, distribusi juga dengan melibatkan tim independen dari perguruan tinggi,” ujar Ikhsan.
Pengawas ujian nasional (unas) benar-benar harus menjaga sikap dan penampilan selama pelaksanaan ujian yang mulai digelar Senin besok (15/1/2013). Setelah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani melarang mereka memakai sepatu ala hansip yang bisa memicu bunyi thok-thok ketika berjalan, kini giliran Kepala Dinas Pendidikan yang meminta mereka tidak menggunakan seragam dinas guru.
Para pengawas disarankan agar memakai batik agar lebih santai. “Ini semata-mata untuk mengurangi stres anak-anak,”kata mantan Kepala Bapemas KB Surabaya, Sabtu (13/4/2013).
Pengawas juga diharapkan terus memakai tanda panitia agar mudah dikenali. Ikhsan juga mengingatkan larangan-larangan yang harus dihindari pengawas seperti memberi contekan atau membantu peserta ujian dalam menjawab soal. Menyebarkan atau membacakan kunci jawaban kepada peserta ujian. Serta mengganti dan mengisi lembar jawaban Unas. “Jangan sampai lalai, tertidur, merokok, atau berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian,”katanya. (Humas Disepndik Surabaya)