Tiap tahunnya, kota-kota di dunia menghasilkan sampah hingga 1,3 miliar ton. Diperkirakan oleh Bank Dunia, pada tahun 2025, jumlah ini bertambah hingga 2,2 milir ton. Manajemen sampah yang buruk, terutama di negara-negara berkembang, menjadi salah satu pemicunya. Di negara seperti Indonesia contohnya, angka pendaurulangan sampah termasuk rendah yakni di bawah 50 persen. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan juga masih memprihatinkan. Tidak heran jika kemudian sampah mudah ditemui di Tanah Air. Tengok saja di selokan, jalanan, sungai, dan kali. Slogan “Jangan buang sampah sembarangan” hanya jadi kalimat tumpul yang gagal menggugah kesadaran bahaya sampah.
Sabtu (21/02) bertepatan dengan peringatan Hari Sampah Se-Dunia, SMP PGRI 6 (Spegrinam) melakukan kegiatan Jumat bersih dengan membersihkan seluruh sampah – sampah baik sampah daun ataupun yang lain di halaman sekolah serta di luar sekolah.
“Mulai kelas 7,8 dan kelas 9 melaksanakan kegiatan tersebut”, tutur Banu Atmoko Kepala Spegrinam.
Selain membersihkan sampah, para siswa juga diajak untuk menjaga kebersihan ruang-ruang sekolah dengan membersihkan kamar mandi , menata kayu – kayu serta asbes sisa hasil pembangunanan di sekolah.
Selain itu, beberapa siswa mengekspresikan kemampuan seninya lewat lukisan mural yang telah disediakan di beberapa dinding sekolah yang tidak terpakai. Ari Prasetyo, siswa Spegrinam menuturkan, kegiatan ini selain membangun kesadaaran dalam menjaga kebersihan lingkungan juga mampu manyalurkan bakat dan kreatifitas para siswa lewat seni lukis mural. (Humas Dispendik Surabaya)