e-TLC Educators Sharing Networks merupakan program lanjutan kerjasama Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan Putra Sampoerna Foundation Jakarta. Dengan program ini 4 TLC, yaitu TLC Surabaya, TLC Karawang, TLC Pasuruan dan TLC Lumajang dapat terhubung secara langsung untuk saling berbagi informasi tentang program pendidikan masing-masing. Program yang terkoneksi dengan internet ini dilakukan serentak pada Rabu siang (3/6).
Dr. Ikhsan, S.Psi., M.M., Kadispendik Kota Surabaya, menuturkan beberapa program yang dilaksanakan pada saat ini, di antaranya Rapor Online, Program Literasi, dan PPDB Online. Dengan Rapor Online, nantinnya para orangtua dapat mengakses langsung untuk melihat perkembangan putra-putrinya cukup melalui HP, sehingga sejak dini para orangtua dapat memantau secara langsung setiap tahapan hasil pendidikan.
Masih menurut Ikhsan, dengan Program Literasi selama tahun 2015 mentargetkan 1.000.000 buku dibaca anak-anak Surabaya. Literasi mengharapkan pada diri anak-anak akan muncul budaya baca tulis. Dengan perkembangan teknologi informasi yang makin dahsyat, sementara ini budaya baca tulis semakin menipis. Sedangkan untuk PPDB Online, Surabaya memberikan kesempatan untuk calon siswa melalui 3 jalur, yaitu Jalur Khususs, Jalur Kawasan, dan Jalur Reguler, tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Drs. Winhatno Harisurya, Kadindik Kabupaten Lumajang memaparkan beberapa keunggulan yang kembang siswa SMK berupa pengolahan keong menjadi makanan olahan berupa nugget. Di samping itu, Lumajang terkenal dengan Kota Pisang, limbah dari pisang yang berupa bonggol atau batang bawah pisang diolah menjadi bahan tepung. Dengan tepung dari olahan batang pisang tersebut menjadi bahan berbagi.
e-TLC Educators Sharing Network kali ini lebih istimewa pelaksanaannya. TLC Pasuruan, TLC Lumajang menghadirkan para kepala daerah masing-masing, sedangkan TLC Karawang menghadirkan Kadindik. Pada simpulan akhir dari sharing, ke depan diharapkan akan muncul inovasi-inovasi baru di bidang pendidikan yang bisa saling diimbaskan. “E-TLC, nantinya dapat dikembangkan dengan berbasis MGMP. Masing-masing MGMP Mata Pelajaran dapat saling terhubung untuk saling berbagi.”, tutur Hero Wicksono, satu di antara pengurus TLC Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)