Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan sistem pelaporan hasil belajar siswa lewat rapor online sekaligus berhasil masuk kedalam 15 besar (Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kemenpan, menarik perhatian daerah lain untuk belajar sekaligus mengkaji lebih dalam tentang pemanfaatan rapor online.
Tadi siang (16/10), Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si di ruang rapat kantor Dispendik.
Kepala Disdik Banda Aceh Syaridin, M. Pd menerangkan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi lebih dalam tentang penerapan rapor online yang nantinya dapat diterapkan di Banda Aceh. Syaridin menambahkan bahwa pihaknya sering mendengar lewat media sosial tentang keberhasilan rapor online sebagai solusi pengembangan pendidikan di Surabaya.
Ikhsan Kadispendik Surabaya menerangkan bahwa rapor online merupakan sebuah program inovasi pendidikan di Surabaya yang berawal dari kejadian kebakaran suatu sekolah yang menghanguskan hampir seluruh rapor siswa, untuk itu pihaknya perlu mempersiapkan data base nilai siswa yang sewaktu-waktu bisa diakses, maka lahirlah rapor online.
Sementara itu, Aston menambahkan awal mula terbentuknya rapor online ini berdasarkan data yang terhimpun dalam profil sekolah. Melalui profil sekolah ini masyarakat dapat mengetahui tentang informasi keadaan sekolah. Mulai dari prasarananya hingga pada prestasi sekolah tersebut.
Dispendik juga telah mengembangkan sepuluh program pendidikan yang baru di Surabaya diantaranya, pengembangan sistem online tersebut diantaranya, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), seleksi kepala sekolah, seleksi kepala sekolah, jurnal online, surabaya belajar, multimedia pembelajaran, PPDB online, media centre, dan klinik kurikulum 2013. (Humas Dispendik Surabaya)