Upaya meningkatkan pengetahuan serta kemampuan dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling kepada siswa, diwujudkan para guru bimbingan dan konseling (BK) yang tergabung dalam Musyawarah Guru (MGMP) BK se-Kota Surabaya dengan menggelar seminar kode etik profesi konselor, tadi pagi (28/04) di Aula Lt. 3 SMPN 4 Surabaya.
Ketua pembina MGMP guru BK Dra. Titik Sudarti mengungkapkan kegiatan seminar ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada guru BK bagaimana memberikan pelayanan konseling terbaik kepada siswa. Titik menambahkan bahwa saat ini guru BK masih kental dengan sebutan “Polisi Sekolah”.
Oleh karena itu, melalui seminar kode etik konselor ini diharapkan dapat merubah cara pandang siswa kepada guru BK, yang selama ini sebagai “Polisi Sekolah” dapat menjadi gurunya manusia, serta sekolah di sekolahnya manusia. Seminar kode etik profesi konselor merupakan kerjasama anatara MGMP guru BK dengan Universitas Negeri Semarang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM yang turut hadir membuka kegiatan seminar profesi kode etik guru BK mengungkapkan, dalam rangka memberikan pendampingan khususnya kepada siswa yang bermasalah, setiap tahun Dispendik selenggarakan kegiatan konselor sebaya.
Konselor sebaya ini merupakan kegiatan yang bertujuan melatih para ketua kelas dan ketua OSIS untuk dapat menjadi konseling bagi temannya sendiri, dengan demikian permasalahan anak yang muncul dapat sedini mungkin dapat diatasi dan segera untuk dicarikan solusi serta pendampingannya.
Selain itu, sebagai upaya peningkatan mutu serta kualitas pendidikan guru BK pemkot Surabaya juga telah memberikan beasiswa kepada guru BK. “Tahun kemarin sebanyak 40 guru BK telah melanjutkan kuliah S2 lewat beasiswa ini”.
Ikhsan berharap melalui pelatihan dan seminar ini, para guru BK dapat lebih meningkatkan pelayanan konseling kepada siswa, sehingga tidak dianggap sebagai “Polisi Sekolah”.
Terkait ujian nasional (unas) para guru BK selayaknya harus bisa memberikan sebuah pendampingan yang saat ini dibutuhkan para siswa dalam mempersiapkan mental anak menghadapi unas. (Humas Dispendik Surabaya)