Perkembangan kota yang semakin maju berdampak terhadap meningkatnya intensitas bahaya kebakaran yang semakin tinggi pula, oleh karena kerena itu dibutuhkan adanya sebuah kesadaran masyarakat yang tinggi dalam mengantisipasi serta melakukan penanggulangan bagaimana mengatasi jika bahaya kebakaran tersebut terjadi di sekitar kita.
Tadi pagi (17/03) lebih dari 50 peserta yang berasal dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya mendapatkan sosialisasi tentang pencegahan bahaya kebakaran oleh Dinas Kebakaran Surabaya. Mereka sebagian besar berasal dari guru yang mewakili setiap sekolah negeri masing-masing.
Widagdo, narasumber yang berasal dari Pusdiklat Dinas Kebakaran menuturkan intensitas kejadian kebakaran di kota Surabaya setahunnya mencapai 600 kasus, rata-rata setiap satu hari terjadi 6 kebakaran. Hal yang sangat membahayakan dari pada kebakaran yakni asap kebakaran mengandung CO2 untuk itu perlu diwaspadai.
Widagdo menghimbau jika terjadi suatu kebakaran diharapkan segera menghubungi Dinas Kebakaran, selain itu juga dapat dilakukan upaya pencegahan dengan tidak membakar sampah semabarangan di musim kemarau, melakukan potong rumput, serta menghindarkan dari hal-hal yang dapat mengakibatkan kebakaran.
Setelah mendapatkan sosialisasi, puluhan anggota DWP tersebut melakukan simulasi langsung pencegahan kebakaran. Mereka mendapatkan pengarahan dan pengawasan langsung dari petugas Dinas Kebakaran di lapangan kantor Dispendik.
Tanpa canggung, Ketua DWP Dispendik Shinta Setia Ikhsan mempraktekkan langsung memadamkan api didalam tong dengan menggunakan kain goni, hal tersebut juga dilakukan oleh ibu-ibu lainnya. Tidak hanya itu Ibu-Ibu DWP Dispendik juga diajari tentang tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran yang dapat dipergunakan jika suatu saat terjadi sebuah kebakaran.
Shinta menuturkan, bahwa momentum ini sangat tepat seiring dengan banyaknya kejadian kebakaran yang menimpa kota-kota besar, untuk itu dibutuhkan upaya antisipasi dan pencegahan bila suatu saat kebakaran terjadi. Shinta berharap setelah para anggotanya dilatih, dapat mengimbaskan pengetahuan yang didapat tidak hanya kepada lingkungan sekolah, namun juga pada lingkungan masyarakat.
Ny. Idris salah seorang peserta menuturkan, bahwa sosialisasi serta simulasi penanggulangan kebakaran mejadi penting, karena banyak para ibu-ibu anggota yang belum mengetahui cara-cara pencegahan serta pemadaman api kebakaran. (Humas Dispendik Surabaya)