Bertempat di ruang Kartini, pagi tadi Selasa (22/01/2019) Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) menerima rombongan DPRD Kabupaten Klungkung, Bali. Kedatangan mereka adalah untuk melakukan studi tiru bagaimana Surabaya mencegah kenakalan remja dan anak putus sekolah.
Ketua DRPD Kab. Klungkung I Wayan Baru menuturkan, selain menggali informasi terkait upaya-upaya yang telah dilakukan, kami nanti akan menerapkannnya di Klungkung sebagai wujud meningkatkan pendidikan yang lebih baik.
Pada kesempatan ini, Kasubag Umum dan Kepegawaian Retnowati menjelaskan untuk mencegah anak putus sekolah, bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait Pemkot Surabaya acapkali melakukan razia, mulai di jalan-jalan, taman-taman ataupun di warnet. Setelah itu nantinya dilakukan outreach.
“Bu Wali menekankan tidak boleh ada anak Surabaya yang tidak sekolah, semua haru sekolah”, ungkap Retno.
Retno menambahkan untuk menunjang pembiayaan dan pengelolaan pendidikan gratis di Surabaya, selain BOS dari pusat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga memberikan bantuan BOS daerah (BOPDA) Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426/siswa/bulan.
Sementara itu, Kasi Penyusunan Program dan Pelaporan Tri Aji Nugroho menambahkan untuk mewadahai bakat dan potensi siswa serta mengurangi kenakalan remaja, sekolah-sekolah mewajibkan siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler.
Tidak hanya itu, fasilitas umum mulai dari lapangan futsal, sepak bola, hingga, kolam renang juga menjadi tempat mengasah bakat dan potensi siswa Surabaya. (Humas Dispendik Surabaya)