Selama tiga hari yakni 14-16 November, sekitar 128 guru SMK calon pendamping dari kelompok umum dan 16 guru SMK calon pendamping dari kelompok peminatan mendapatkan pembekalan melalui kegiatan workshop yang berlangsung di Hotel Oval Surabaya.
Ketua panitia “Workshop Petugas/Guru Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun 2014”, Drs. Bahrun, ST, MM menjelaskan kegiatan workshop ini bertujuan untuk melakukan penyamaan persepsi tentang kurikulum 2013, khususnya bagi guru calon pendamping dari jenjang SMK, sebelum mereka melakukan pendampingan kepada sekolah-sekolah sasaran agar nantinya tidak terjadi kesalahpahaman dalam menyampaikan materi.
Kegiatan “Workshop Petugas/Guru Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun 2014” dibuka oleh Kepala Bidang Dikmenjur Drs. Sudarminto, M. Pd. Dalam sambutannya, Sudarminto mengungkapkan dalam kegiatan ini para calon guru pendamping akan dilatih untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 ke sekolah-sekolah sasaran.
“Tanpa ada dari biaya dari pemerintah pusat, Surabaya telah melatih para calon guru pendamping pada bulan September yang lalu, ini menunjukkan bahwa para guru-guru di surabaya semangat menyambut hadirnya kurikulum 2013”.
Sudarminto menambahkan, sebagai upaya memfasilitasi keluhan serta pertanyaan para guru tentang implementasi kurikulum 2013 di lapangan, Dispendik telah mempersiapkan forum tanya jawab melalui klinik kurikulum 2013 secara online.
Sementara itu, penutupan kegiatan“Workshop Petugas/Guru Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun 2014” ditutup secara resmi oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM pada hari Minggu 16 Oktober.
Dalam sambutannya, Ikhsan mengemukakan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekoah (EDS) yang berdasar pada delapan standar nasional pendidikan (SNP).
Melalui hasil EDS tiap-tiap sekolah kebutuhan penigkatan mutu dan kualitas dapat secara tepat dilakukan, bilamana dari salah satu delapan SNP mendapatkan rerata yang kurang bagus, maka itulah yang menjadi program prioritas peningkatan mutu. (Humas Dispendik Surabaya)