Peserta seleksi Beasiswa Pendidikan Pramugari hasil kerja sama Pemkot Surabaya dengan PT. Citilink Indonesia menjalani medical examination di Balai Kesehatan Penerbangan (Balkesbang), Jakarta. Medical examination calon Cabin Crew PT. Citilink ini dibagi tiga gelombang.
Gelombang pertama dilaksanakan Kamis (22/11/2018) dengan 5 peserta. Gelombang kedua dilakukan Jumat (23/11/2018) dengan 5 peserta, dan gelombang ketiga dilaksanakan Selasa (27/11/2018) dengan 6 peserta. Setiap tes tersebut selalu didampingi pegawai dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.
Salah satu peserta seleksi beasiswa pendidikan pramugari, Kunti Badiah mengatakan, saat medical examination diperiksa tensi, ukur tinggi badan, berat badan, tes urine, serta diambil darahnya. Kemudian dilanjut uji fisik meliputi tensi jantung, meluruskan tangan, dan lain-lain. “Tes kesehatannya lebih komplet,” kata Kunti usai mengikuti medical examination, Kamis (22/11/2018).
Selain itu, kata Kunti, dilakukan juga audiometri tes. Ini untuk mengukur pendengaran. Saat itu dia diminta masuk ke ruangan. Kemudian diminta menggunakan headset. “Ada tombol yang harus ditekan saat mendengar suara,” tuturnya. Dilakukan pula rontgen gigi di sebuah laboratorium. Hasilnya kemudian diserahkan kembali ke Balkesbang.
“Kesan setelah menjalani serangkaian tes adalah capek karena padat. Tapi cukup lega waktu tahu hasilnya,” ujar anak kedua dari dua bersaudara ini. (Humas Dispendik Surabaya)