Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menggelar Program Induksi Guru Pemula (PIGP) bagi calon pegawai negeri sipil (CPNS) guru angkatan 2019/2020 di SMPN 13 Surabaya. PIGP dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama untuk 235 guru SD dan SMP, sedangkan gelombang kedua bagi 161 guru SD.
Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh, saat membuka acara mengingatkan kepada seluruh peserta PIGP untuk terus menjaga komitmen dan semangat. Sebab, tugas berat berada di tangan para guru. Salah satunya dalam mencerdaskan anak-anak Kota Surabaya serta memiliki akhlak mulia.
“Selain menjaga semangat dan komitmen, rasa bersyukurnya jangan sampai berkurang, bekerja yang ikhlas. Apalagi, tidak semua orang dapat diterima CPNS seperti kalian semua,” katanya.
Ia juga meminta kepada para guru untuk selalu sabar dalam mendidik anak-anak serta memiliki pemahaman terhadap perubahan kondisi sosial masing-masing anak. Guru saat ini juga diminta memiliki sentuhan hati nurani saat mengajar.
“Transfer ilmu kepada anak-anak itu berat. Namun, yang lebih berat lagi itu adalah menjaga penilaian masyarakat, karena setiap hari mereka bisa menilai dan mengawasi,” ujarnya.
Karena penilaian masyarakat bisa muncul setiap hari, lanjut Yusuf, para guru harus menjaga etika dan tingkah laku. Berikan contoh yang baik bagi anak-anak agar bisa menjadi teladan. “Saya minta berikan teladan tentang optimisme, kuasai tentang keterikatan emosional dengan anak-anak,” terangnya. (Humas Dispendik Surabaya)