Merebaknya adanya issue bocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs/SMPLB pada mata pelajaran IPA dikalangan pelajar Surabaya yang sedang mengikuti UN pada hari ketiga ini (06/05) merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipercaya kebenarannya.
Munculnya adanya issue tersebut berawal dari laporan salah satu orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SMPN 22 ke Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya pada hari Rabu (06/05). Laporan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM via SMS. Ikhsan menjelaskan laporan tersebut diterima pada pukul 09.00 tadi pagi.
“Kami sangat mengapresiasi ada orang tua yang melaporkan kasus ini ke Dispendik”.
Laporan dari orang tua ini merupakan sebuah hal yang positif karena orang tua meminta Dispendik menindaklanjuti kasus tersebut dan yang paling membanggakan orang tua tersebut melarang anaknya untuk mempercayai kunci jawaban yang beredar.
Laporan kebocoran soal UN SMP bersumber dari blog https://pak-anang.blogspot.com/. Menurut Mantan Kepala Bapemas tersebut, bocoran UN SMP beserta kunci jawabannya blog yang diunggah pada 23 April 2014 itu tidak benar. Pasalnya, hanya ada satu naskah yang diupload oleh orang yang mengaku bernama Pak Anang tersebut. “Itu naskah bocor hoak,” tegasnya.
“Naskah bocor tersebut tidak benar alias hoak yakni ada banyak kejanggalan pada lembar naskah soal itu dijadikan satu file yang memuat pelajar SM/MTs, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA tersebut”.
Kejanggalan tersebut terletak pada kaver ada tulisan yang memuat dokumen pribadi sangat rahasia. Padahal, seharusnyaterstulis dokumen negara sangat rahasia. Kedua terkait dengan tidak adanya logo kementriaan pendidikan dan kebudyaan. Ketiga yakni tertulis adanya Balitbang Pak Anang dimana jika naskah itu benar akan tertera Balitbang kemendikbud. Keempat yaitu singkatan BSUD yang merupakan kepanjangan dari Bank Soal Untuk Prediksi Nasional. Kelima yakni terkait dengan jumlah paket soal. Menurut Ikhsan, paket soal yang disebarkan yakni ada 20 soal lebih dalam satu sekolah. Sedangkan, pada blog tersebut hanya ada dua paket soal yakni A dan B.
Ikhsan menghimbau kepada para orang tua dan siswa untuk tidak percaya adanya issue tersebut dan tetap berkonsentrasi selama pelaksanaan UN berlansung. Menurutnya hal yang paling penting ialah memotivasi siswa untuk tetap percaya diri akan kemampuannya, tetap menjaga kesehatan agar tidak sakit selama UN, serta terus belajar dan berdoa untuk memperoleh hasil UN yang makasimal.
Sementara itu Anggota Dewan Pendidikan Surabaya, Didik Yudhi Ranu Praseto mengungkap sebenarnya menyebarnya naskah dan kunci jawabanya di internet sudah akhir bulan April lalu. “Sudah lama itu. Biasanya siswa yang memiliki kemampuan sedang dan tidak memiliki kepercayaan diri terpengaruh dengan naskah dan kunci jawaban itu. Tapi, saya rasa sudah banyak guru dan orang tua yang memberi pengertian pada siswa supaya tidak terpengaruh kebocoran itu. Toh UN tidak jadi penentu kelulusan siswa,” paparnya.
Didik menyarankan agar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melacak siapa pemilik asli website tersebut. Karena dalam naskahnya, juga menyantumkan atas nama Kemendikbud. ’’Kemarin saya telah bertemu dengan orang Inspektorat dan kami mendiskusikan masalah ini, sebaiknya Kemendikbud memprosesnya secara hukum juga”. (Humas Dispendik Surabaya)