Sebanyak 760 proktor dan teknisi di tingkat SMP dan 711 proktor dan teknisi lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) kejar paket B dan C, hari ini Sabtu (11/02) mengikuti pelatihan dan sosialisasi aplikasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang digelar Dispendik Surabaya di Lt. 06 Graha Sawunggaling Pemkot Surabaya.
“Tahun ini tidak hanya tingkat SMP yang mengikuti UNBK namun UN untuk kejar paket B dan C di Surabaya juga menggunakan sistem UNBK”, tutur Ikhsan Kadispendik Surabaya.
Ikhsan mengungkapkan pada kesempatan ini pihaknya juga mengundang Puspendik Kemdikbud agar para proktor dan teknisi mengetahui update terbaru mengenai kebijakan dalam pelaksanaan UNBK 2017 sehingga dalam pelaksanannya berjalan lancar.
“Silahkan manfaatkan kesempatan ini untuk bertanya apa-apa yang kurang dipahami”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menyampaikan bahwa koordinasi dalam persiapan ataupun pelaksanaannya nanti Dispendik telah membuat tim guna melakukan koordinasi dengan perwakilan para proktor di setiap wilayah. Menurutnya, koordinasi tersebut sama seperti pada tahun lalu (2016,red) yakni menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana dalam berkomunikasi.
Sementara itu, Handaru Catu Bagus Tim UNBK Puspendik mengapresisasi dengan terlaksanakannya UNBK 100 persen di Surabaya pada tahun 2016 sehingga mampu memotivasi daerah-daerah lain untuk menyelengggarakan UNBK pada tahun 2017.
“Tahun lalu ada sekitar 4.000 yang mengikuti UNBK, namun pada tahun 2017 ini jumlahnya naik menjadi 31.000 sekolah se-Indonesia yang mengikuti UNBK.
Secara teknis Handaru menjelaskan server (utama dan cadangan) yang di gunakan oleh lembaga tidak disarankan menggunakan laptop namun menggunakan PC/Tower/Desktop yang memiliki spesifikasi minimal diantaranya, processor dengan 4 core dan frekuensi clock 1,6 GHz 64 Bit, RAM 8 GB, Harddisk 250 GB, operating system (OS) 64 Bit Windows Server/Windows 7/Windows 8/Linux Ubuntu 14.04, UPS, dan 1 server cadangan.
Sedangkan untuk client (utama dan cadangan) dapat menggunakan PC, laptop atau chrome book dengan monitor minimal 12 inch serta processor single core dengan frekuensi 400 MHz, RAM minimal 512 MB, Harddisk minimal tersedia 10 GB (free space), web browser exambro serta OS dapat Windows, Linux dan MacOS.
“Jaringan internet harus stabil dan LAN tidak disarankan menggunakan Wi-Fi”, pungkas Handaru. (Humas Dispendik Surabaya)