Maraknya penggunaan zat kimia berbahaya dalam pembuatan suatu makanan, akhir-akhir ini menjadi sebuah kekhawatiran di kalangan masyarakat dalam mengkonsumsinya. Apalagi jika makanan yang mengandung zat berbahaya tersebut dikonsumsi oleh anak-anak usia pelajar.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan sosialisasi tentang jajanan sehat kepada sekolah-sekolah.
Acara yang berlangsung tadi pagi (21/08) di aula atas kantor Dispendik Surabaya, dibuka oleh Kasi Kesenian dan Olahraga Damaris Padmiasih. Menurut Damaris kegiatan sosialisasi ini penting dilakukan agar sekolah-sekolah dapat mengetahui tentang berbagai jenis dan penggunaan zat kimia berbahaya yang terkandung dalam makanan yang sering dikonsumsi anak-anak disekolah.
Dengan demikian, sekolah dapat melakukan pembinaan kepada para penjual makanan sehingga mereka dapat mengetahui mana-mana zat-zat pewarna/pengawet makanan yang boleh dipakai dan tidak, sehingga aman dikonsumsi oleh para siswa.
Sementara itu, Tri Hayati dari BPOM Surabaya menerangkan penggunaan zat kimia yang melampaui ambang batas ketentuan dapat menyebabkan berbagai penyakit. “Dalam permenkes RI No. 33/2012, penggunaan MSG dibatasi secukupnya, yang berarti tidak boleh berlebihan”.
Pembina UKS kota Surabaya Bambang Soenarko menuturkan dalam menciptakan sekolah yang sehat ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan, salah satunya yakni dapat mewujudkan jajanan sehat yang aman dikonsumsi oleh para siswa. (Humas Dispendik Surabaya)