Pembekalan serta penguatan kurikulum 2013 tidak hanya diberikan kepada para sekolah ataupun guru, namun kali ini pengawas Pembina TK/SD turut menjadi sasaran penguatan kurikulum 2013 agar mereka nantinya siap untuk mendampingi para pendidik PAUD di Surabaya.
Tadi pagi (16/11) sebanyak 30 pengawas mendapatkan penguatan secara khusus oleh pakar-pakar pendidikan, setelah mendapatkan tambahan wawasan serta pengetahuan diharapkan nantinya dapat mengimbaskan hal-hal yang didapat kepada pengawasan lainnya agar pendampingan kurikulum 2013 kepada pendidik PAUD dapat dilakukan secara merata.
Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr.Ikhsan, S. Psi, MM menerangkan bahwa dalam menyiapkan kompetensi pendidik PAUD, khususnya menyambut kurikulum 2013, Dispendik telah mennyiapkan pelatihan.
Pelatihan tersebut diawali dengan pelatihan tingkat dasar yang diikuti oleh lebih dari 3.000 pendidik PAUD, selanjutnya dilanjutkan dengan melatih delapan strategi mengajar kepada 4.001 pendidik PAUD atau pelatihan lanjutan.
“Tahun depan (2016, red) kami akan menuntaskan pelatihan delapan strategi mengajar kepada 1.400 pendidik PAUD, sehinnga pada tahun 2017 semua pendidik PAUD dapat mengikuti pelatihan tingkat mahir”.
Ikhsan menambahkan pelatihan ini bermafaat tidak hanya meningkatkan kompetensi para pendidik PAUD namun juga akan mempermudah para pendidik PAUD dalam melanjutkan jenjang pendidikan S-1 PAUD karena materi pelatihan yang diikuti dapat sebagai penambah nilai angka kredit.
Sementara itu, Reni Astuti anggota Komisi D DPRD kota Surabaya menilai saat ini masyarakat Surabaya sudah sanga familiar dengan PAUD, bahkan semangat untuk membangun PAUD melalui PPT mulai dari tingkat bawah terus bergulir. Menurutnya pendidikan PAUD adalah pendidikan yang sangat penting, karena di masa-masa tersebut masuk kedalam masa emas (golden age) tumbuh kembang anak.
“Kami melalui komisi D akan terus mendorong upaya perbaikan pendidikan di Surabaya”.
Terkait pembelajaran saintifik, Dr. Bachtiar S Bakhri, M. Pd menjelaskan menurutnya pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendapat pengalaman belajar melalui mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan.
Bachtiar menambahkan ada lima tahapan yang dilakukan guru melalui pendekatan saintifik ini, meliputi pengamatan, bertanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan secara baik dengan siswa.
“Saintifik lebih ditekankan pada merangsang dan mengaktifkan fungsi indera sehingga kelak menjadi alat kerja efektif dalam hidup”. (Humas Dispendik Surabaya)