Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan beragam program aplikasi guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajarinya.
Siang tadi, Rabu (07/02/2018) sejumlah anggota DPRD Kota Palembang mengunjungi kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) Jalan Jagir Wonokromo 354-356. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Sekretaris Dispendik Aston Tambunan di ruang aula Kartini.
“Kami ingin menggali informasi berkaitan dengan pengembangan program pendidikan yang telah dikembangkan Surabaya”, tutur H. Darmawan Ketua DPRD Kota Palembang.
Pada kesempatan ini, Aston menjelaskan bahwa selama kurun waktu lima tahun sebanyak 22 inovasi program pendidikan telah dikembangkan diantaranya, Profil sekolah, SIPKS, Seleksi Kepala Sekolah Online, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran Online, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online (SIAGUS), Tantangan Membaca Surabaya, Aplikasi Gaji Online, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, UNBK 100 persen, JOSS, Perijinan Online Terpadu, USBK Online, Rekomendasi Luar Kota Online, serta Aplikasi Kinerja Pengawas.
Aston melanjutkan, bahwa pendidikan gratis pada setiap jenjang pendidikan juga telah berhasil diwujudkan sekian lama. Menurutnya pendidikan gratis tersebut ditopang oleh BOS dan BOPDA. besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan.
Terkait PPDB Online, Kepala Bidang Sekolah Menengah Sudarminto menyampaikan bahwa ada beberapa jalur yang disiapkan dalam pelaksanaan PPDB 2017 lalu, pertama untuk jenjang SD melalui jalur umum dan mitra warga (semi online melalui sekolah), sedangkan untuk jenjang SMP ada lima jalur diantaranya jalur prestasi (online), jalur mitra warga (semi online melalui sekolah), jalur inklusi (offline), jalur kawasan (online), dan jalur umum (online).
“Melalui sistem ini pelaksanaan PPDB menjadi jauh lebih transparan dan dapat dipantau langsung oleh masyarakat secara real time”. (Humas Dispendik Surabaya)