Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan berbagai program pendidikan menarik perhatian daerah lain untuk mengkaji dan mempelajarinya terutama dalam hal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pagi tadi, Kamis (23/03) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari DPRD Kota Bitung.
“Kedatangan kami ke mari ialah untuk berbicara bagaimana upaya meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan program PAUD”, tutur Vonny. O Sigar Ketua Komisi A DPRD Kota Bitung.
Pada kesempatan ini, Kadispendik Surabaya Ikhsan mengutarakan bahwa di Surabaya telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis pada semua jenjang pendidikan. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“BOPDA tidak hanya diperuntukkan bagi sekolah negeri saja, namun sekolah swasta dan madrasah juga bisa mengambilnya”.
Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000, /siswa/bulan serta siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan. Selain itu, guna memaksimalkan layanan kepada masyarakat serta pengelolaan pendidikan yang efektif dan efisien Dispendik telah mempergunakan sistem online hampir pada semua lini.
Berbicara PAUD, mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menjelaskan bahwa berbagai pelatihan dalam rangka mengembangkan potensi para pendidik PAUD terus dilakukan mulai dari pelatihan tingkat dasa, lanjutan, hingga mahir. Tidak hanya itu mereka juga dibekali dengan 8 jenis workshop yang berbeda-beda.
“pola pelatihan dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh dengan melibatkan 12.000 pendidik PAUD se-Surabaya, pelatihan tersebut dapat menjadi point angka kredit jika para pendidik melanjutkan ke jenjang pendidikan S-1/S-2”. (Humas Dispendik Surabaya)