Keberhasilan Surabaya dalam menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) berbasis komputer atau yang lebih dikenal dengan UN CBT menarik daerah lain untuk lebih dalam mengkaji serta mempelajari hal tersebut. Tadi pagi (20/08) bertempat di ruang Kartini Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Ternate. Rombongan Disdik Ternate diterima langsung oleh Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan didampingi Kepala Bidang Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh, Kasi Kurikulum Dikmenjur Mamik Suparmi, dan Kasi Tenaga Non Fungsional Verawati.
Sekretaris Disdik Ternate Haris Wattiheluw menuturkan, kedatangannya ke Dispendik Surabaya dalam rangka menimba ilmu terkait keberhasilan Surabaya dalam menyelenggarakan pelaksanaan UN baik berbasis PBT (Paper Based Test) maupun CBT. Tidak hanya itu, pihaknya juga tetarik terkait program kenaikan pangkat online yang kini tengah berjalan di Surabaya.
Sekretaris Dispendik Aston Tambunan, mengemukakan saat ini sistem pendidikan di Surabaya hampir kesemuanya berbasis online, hal tersebutlah yang mendorong semangat bagi sekolah-sekolah untuk mengajukan sebagai tempat penyelenggara UN CBT beberapa waktu lalu.
“UN CBT di Surabaya diikuti oleh 54 penyelenggara sekolah, Surabaya merupakan penyelenggara UN CBT terbanyak se-Jatim”.
Pada kesempatan ini, Mamik Surparmi menerangkan sebelum pelaksanaan UN CBT banyak hal yang harus dipersiapkan, seperti menyiapkan infrastuktur UN CBT, melakukan uji coba try out kepada siswa, sampai pada kesiapan tenaga proctor sebagai operator tenis dilapangan.
Mamik menambahkan, pemanfaatan media sosial sebagai media monitoring UN CBT menjadi sebuah hal yang penting. Menurutnya, para proktor melakukan koordinasi dengan Dispendik melalui media Whatsapp dengan group “Sahabat CiBiTi Surabaya”. Sedangkan untuk monitoring UN PBT Dispendik berkoodinasi dengan para kepala sekolah dan ketua sub rayon menggunakan media Line.
Koordinasi dengan menggunakan media sosial tidak hanya sebatas pelaksanaan UN saja, namun dalam keseharian Dispendik juga menggunakan media sosial dalam berkoodinasi dengan para staf dan para sekolah.
Sementara itu, terkait kenaikan pangkat online Yusuf menyampaikan kenaikana pangkat online merupakan sistem penilaian angka kredit online melalui Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) merupakan sebuah sistem yang dirancangkan oleh Dinas Pendidian Kota (Dispendik) Surabaya dalam mempermudah para guru untuk melakukan proses kenaikan pangkat secara terstruktur dan terukur.
Ada beberapa tahap yang harus dialalui oleh guru dalam SKP. Tahap pertama yakni, guru terlebih dulu menyusun SKP, kemudian penilai yang berasal dari guru senior melakukan penilaian terhadap PKG, capaian SKP, dan perilaku kerja, dan kepala sekolah sebagai penilai prestasi kerja (PPK). Langkah-langkah penilaiannnya meliputi, kepala sekolah mengatur penugasan dan guru senior, kemudian guru mengisi sasaran kerja, penilai melakukan penilaian terhadap kinerja, perilaku dan capaian, dan yang terakhir kepala sekolah mencetak penilaian perilaku kerja lewa system online.
“Sistem penilaian tersebut dapat diakses melalui pak.dispendik.surabaya.go.id”, pungkas Yusuf. (Humas Dispendik Surabaya)