Keberhasilan surabaya dalam mengembangkan serta meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, menarik perhatian daerah lain untuk bersama-sama saling bertukar gagasan dan informasi guna menjadikan pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
Berbagai inovasi pengembangan program pendidikan yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya malalui Dinas Pendidikan, menarik perhatian banyak pihak terutama bagi para anggota DPRD Komisi III Kabupaten Klungkung, Bali.
Tadi pagi (23/01), sebanyak 15 orang anggota Komisi III DPRD Klungkung mengunjungi kantor Dispendik Surabaya. Kunjungan tersebut diterima langsung Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si didampingi Kasubag Umum dan Kepegawaian Retnowati, S. Sos, Kasubag Keuangan Nyono, SH, dan Kasi Kesiswaan Dikmenjur Aries Hilmi, S. STP.
Kunjungan Komisi III DPRD Kabupaten Klungkung ke Surabaya dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Klungkung I Wayan Baru dan Ketua Komisi III I Made Jane.
Wayan mengungkapkan salah satu tujuan diadakannya kunjungan kerja ini ialah untuk mengkaji tentang berbagai pengemban inovasi pendidikan di Surabaya. Salah satunya terkait pengembangan program pendidikan dan anggaran APBD kota Surabaya untuk pendidikan .
Sementara itu, Aston menyampaikan salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Aston menambahkan pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai 33,62 % dari APBD kota Surabaya.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Terkait inovasi pengembangan program pendidikan, Sudarminto menerangkan bahwa ada sepuluh inovasi pengembanganprogram pendidikan di Surabaya. Kesepuluh program tersebut yakni profil sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), seleksi kepala sekolah, jurnal online, surabaya belajar, multimedia pembelajaran, rapor online, try out online, PPDB online, media centre, dan klinik kurikulum 2013.
“Semua database berasal dari profil sekolah, yang kemudian menjadi acuan pengembangan program lainnya”.
Membahas kurikulum 2013, Dispendik telah menyediakan sebuah klinik kurikulum yang menjadi alternatif jawaban atas implementasi kurikulum 2013 di Surabaya. Klinik tersebut dapat diakses oleh masyarakat dengan mengunjungi website dispendik.surabaya.go.id.
Selain itu, juga disediakan klinik tatap muka yang buka setiap hari kerja mulai pukul 13.00 – 15.00 di kantor Dispendik Surabaya. Semua fasilitas tersebut disediakan guna memfasilitasi masyarakat dan guru yang ingin lebih dalam mempelajari kurikulum 2013. (Humas Dispendik Surabaya)