Tak salah jika kota Surabaya menjadi jujugan bagi daerah lain untuk belajar lebih banyak mengenai sistem pemerintahan yang telah menerapkan E-Government di setiap lini, termasuk di jajaran Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) yang telah banyak melahirkan beragam inovasi pendidikan, seperti Sistem Pengelolaan Informasi Keuangan Sekolah (SIPKS) sampai Rapor Online.
Hal tersebut ternyata menarik perhatian bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Bantul untuk lebih dalam mengkaji tentang pengelolaan aset dan UU 23/2014 terkait peralihan personel, pendanaan, sarana dan prasarana, serta dokumen (P3D) ke provinsi.
Rombongan yang berjumlah 40 orang tersebut, tadi siang (17/03) diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si, serta Kabid Dikmenjur Drs. Sudarminto, M. Pd di ruang Kartini kantor Dispendik Surabaya.
Sekretaris Dikmenof Bantul, Ari Purwaningsih mengungkapkan tujuannya datang ke Surabaya ialah untuk menimba pengetahuan bagaimana pengelolaan aset yang telah dilakukan Dispendik serta terkait UU. 23/2014.
“Kami berharap banyak apa yang kita dapatkan di Surabaya dapat diterapkan di Kabupaten Bantul”.
Kadispendik Surabaya Ikhsan, bercerita bahwa saat ini Surabaya telah menerapkan 100 persen UNBK untuk jenjang SMP, SMA, dan SMK di Surabaya. Berbagai persiapan telah dilakukan termasuk menyiapkan posku khusus UNBK guna melakukan koordinasi dengan para proktor dan teknisi di setiap sekolah.
“Proktor dan teknisi dapat saling sharing apa saja yang menjadi kendala selama UNBK. Mulai persiapan saat ini sampai selesai nantinya,” ungkap Mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya ini.
Terkait P3D, Sudarminto menjelaskan data-data kepegawaian ataupun data administrasi lainnya, semuanya melalui satu satu pintu yakni melalui Bagian Pemerintahan Pemkot Surabaya untuk diserahkan ke provinsi.
Berbicara inovasi pendidikan, Aston menyampaikan terdapat 15 inovasi pengembangan program pendidikan. Lima belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM serta Aplikasi Gaji Online.
Sementara itu, berbicara pengelolaan aset baik sekolah maupun dinas Rafik Andika staf Dispendik berujar untuk menghimpun semua data aset sekolah Dispendik telah menyelesaikannya sejak 31 Desember 2015 melalui aplikasi simbada (Sistem Informasi Management Barang Daerah).
“Semua data aset telah terekam disana”.
Andika juga berbagai tips untuk mencegah kehilangan inventaris barang, maka sekolah harus membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) yang dapat ditempelkan di setiap sudut ruangan. KIR tersebut berisi mengenai data-data barang inventaris yang berada di ruangan, tujuannya agar mempermudah pengecekan. (Humas Dispendik Surabaya)