Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan serta membuat berabagai inovasi dalam bidang pendidikan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajari hal tersebut.
Tadi pagi, Selasa (13/12) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima dua kunjungan sekaligus dalam waktu yang bersamaan, yakni dari kunjungan Dinas Pendidikan Kab. Tanjung Jabung Timur, Jambi dan para guru-guru dari SDN Surokarsan 2, Yogyakarta.
Rombongan diterima langsung oleh Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Munaiyah didampingi Kasi PAUD Hari Joko S, Kasi Penmas Tussy Apriliyandari, SE dan Kasubag Umum dan Kepegawaian Retnowati, S. Sos di ruang rapat Kartini.
“Setelah mendengarkan paparan, banyak hal yang harus di pelajari dari Surabaya selain sekolah rujukan”, tutur Feri Marjoni Kadispendik Tanjung Jabung Timur.
Feri menambahkan, pihaknya juga ingin mengembangkan beberapa aplikasi online yang telah berhasil diterapkan di Surabaya, seperti rapor online, try out online bahkan sampai kenaikan pangkat online, menurutnya Kab. Tanjung Jabung Timur telah sedikit demi sedikit telah merambah pada penggunaan sistem online”.
Pada kesempatan yang sama, Suprapti Kepala SDN Surokrasan 2 berujar meskipun Jojgja terkenal sebagai kota pelajar namun dalam rangka meningkatkan kompetensi para guru perlu belajar banyak hal dari Surabaya.
“Kami ingi para guru-guru dapat melihat dunia luar agar berkembang”.
Sementara itu, Munaiyah menjelaskan selama kurun waktu beberapa tahun Dispendik Surabaya telah berhasil mengembangkan 17 inovasi program pendidikan. Munaiyah merinci 17 inovasi program yang berhasil dikembangkan yakni Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, dan pelaksanaan UNBK 100 persen.
Di sisi lain, Thussy Apriliyandari menerangkan bahwa upaya menanamkan jiwa kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan kepada siswa dilakukan melalui kegaitan Orpes (Organisasi Pelajar Surabaya) yang biasa dikenal dengan “Share O Boyo”. Selain itu sebagai upaya dalam menanggulangi permasalahan anak bersama SKPD terkait Pemkot Surabaya banyak menggelar razia pelajar dan program pembinaan melalui konselor sebaya.
Rombongan SDN Surokrasan 2 kemudian melanjutkan studi lapangan ke SDN Baratajaya dan dari Dinas Pendidikan Tanjung Jabung Timur melakukan studi lapangan ke SMPN 1 dan SDN Bubutan IV. (Humas Dispendik Suabaya)