Kian maraknya berbagai aktifitas jurnalistik yang sering dilakukan oleh pelajar Surabaya mendorong uaya dalam mengakomodasi bakat dan kemampuan para siswa di bidang pembuatan majalah sekolah.
Jurnalistik sendiri adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa melalui pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi, pendapat pemerhati secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan dipublikasikan di media massa. Dalam jurnalistik selalu harus ada unsur kesegaran waktu (timeliness atau aktualitas). Seorang jurnalis memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi jurnalis adalah melaporkan berita. Kedua, membuat interpretasi dan memberikan pendapat yang didasarkan pada isi berita.
Kemarin (21/05), Kepala Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM kedatangan empat pelajar dari SMP Taruna Jaya I. Mereka datang untuk melakukan wawancara terkait permasalahan anak Surabaya. Wawancara tersebut bertujuan untuk pengisian conten terhadap majalah sekolah yang akan dibuatnya.
Fernan salah seorang pelajar menanyakan, bagaimana cara mengatasi permasalahan anak di Surabaya?. Ikhsan menerangkan bahwa upaya Dispendik dalam menekan kasus kenakalan anak salah satunya lewat konselor sebaya.
Sering kali ketika anak mengalami permasalahan disampaikan melalui medsos yang kerapkali membawa korban, melalui konselor sebaya mereka dapat menjadi pos curhat bagi temannya sendiri.
Tidak hanya itu, dalam upaya mengatasi permasalahan anak Pemkot Surabaya juga membuka layanan konsultasi langsung lewat Halo Anak Surabaya di 08001111000 dan 031-5462233 selain itu juga ada Rumah Sahabat Anak.
Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut berpesan untuk meraih sebuah kesuksesan mulailah dengan membangun impian.
“Buat goal-goal kecil yang nantinya sedikit demi sedikit akan tercapai dan pada akhirnya menjadi sebuah keberhasilan yang luar biasa”. (Humas Dispendik Surabaya)