Pemanfaatan jam belajar yang benar-benar efektif serta mampu mengasah berbagai potensi anak dibidangnya menarik perhatian bagi daerah lain untuk lebih dalam mengkaji. Tadi pagi (09/09) bertempat di ruang Kartini, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari beberapa anggota Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas.
Kedatangan rombongan anggota Komisi D DPRD Kabupaten Banyumas diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar (Pendas) Munaiyah.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Kab. Banyumas Shinta Laila menuturukan, kedatangannya ke Surabaya ialah tidak lain untuk mengkaji penerapan jam efektif sekolah. Menurutnya telah banyak sekolah di Surabaya yang menerapkan jam belajar lima hari kerja. Shinta berharap dapat menemukan sebuah program yang tepat untuk mengisi waktu libur sekolah.
Sementara itu, Kadispendik Surabaya Ikhsan mengungkapkan berbagai program telah banyak mengisi waktu libur sekolah, seperti lomba menulis cerpen, Tantangan Membaca Surabaya (TMS), serta pemanfaatan taman kota untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas para pelajar Surabaya.
Kemajuan berbagai program pendidikan di Surabaya tidak terlapas oleh dukungan guru, siswa, sekolah, serta Pemkot Surabaya. Dewasa ini, manajemen pengelolaan pendidikan sekolah merupakan faktor yang sangat penting untuk mewujudkan tujuan pendidikan sebagaimana yang diharapkan semua pihak baik bagi pengelola sekolah,guru, dan peserta didik. Suatu sekolah di katakan berhasil dalam mengelola sumber daya yang ada bilamengedepankan aspek-aspek pembangunan untuk kepentingan sekolah dan kepentingan siswa-siswinya.
Salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang hampir mencapai 30 % dari APBD kota Surabaya.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
Selain itu, manajemen pengeloaan keuangan sekolah telah dilakukan secara online oleh sekolah-sekolah melalui, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS).
“Melalui sistem tersebut Dispendik dapat memantau penggunaan anggaran sekolah”.
Terkait inovasi pengembangan program pendidikan, ada 15 inovasi pengembangan program pendidikan di Surabaya. Empat belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS dan Aplikasi Gaji Online. (Humas Dispendik Surabaya)