Keberhasilan Surabaya dalam mengembangkan pendidikan menengah dan kejuruan, baik dari segi penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai serta peningkatan kualitas pendidikan serta para siswanya menarik daerah lain untuk lebih dalam mengkaji dan mempelajari tentang hal tersebut.
Tadi pagi (25/05), bertempat di gedung aula atas kantor Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya, Dispendik menerima kunjungan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM.
Siti Saleha Duka, Kepala Disdikpora Kab. Mamuju mengutarakan kedatangannya ke Surabaya ialah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya, karena melihat perkembangan pendidikan Surabaya yang semakin pesat, sekaligus mengkaji UU No. 23 Tahun 2014 tentang pelimpahan kewenangan pengelolaan pendidikan menengah dan pendidikan khusus dari pemerintah Kabupaten/Kota ke Pemerintah Provinsi yang akan dilakukan Surabaya pada bulan Oktober tahun 2016.
Kadispendik Ikhsan mengungkapkan ada beberapa program utama dalam menjadikan Surabaya sebagai baromter dan inspirator pendidikan nasional. Program tersebut diantaranya, peningkatan kompetensi guru, peningkatan kompetensi siswa, ketersediaan layanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas serta peningkatan kualitas sekolah.
Dalam mengembangkan kualitas pendidikan sekolah, sekolah di Surabaya saat ini mengacu pada Evaluasi Diri Sekolah (EDS). EDS sendiri terdapat delapan standard nasional pendidikan yang meliputi, standard isi, proses, kompetensi lulusan, PTK, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian.
“Jadi pengembangan sekolah saat ini berdasarkan apa yang menjadi proritas utama terlebih dahulu, semisal nilai rata-rata standard sarana dan prasarananya rendah, yaitu yang harus diprogramkan lebih dahulu di dalam RKAS”.
Menyikapi implementasi UU. No 23/2014, Mantan Kepala Bapemas dan KB tersebut menerangkan Pemkot Surabaya telah mengalokasikan anggaran sebanyak 449,8 Milyar bagi pendidikan menengah dan kejuruan dan pendidikan khusus di Surabaya. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang meliputi gaji guru, tenaga kependidikan, BOPDA, sarana dan prasarana sekolah serta hibah bagi pendidikan khusus. (Humas Dispendik Surabaya)