Bantuan kuota internet tahap I dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada Oktober 2020 sudah tersalurkan sekitar 85 persen kepada pelajar dan guru jenjang SMP di Kota Surabaya.
Kepala Bidang Sekolah Menengah (Sekmen) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Sudarminto mengatakan, bantuan kuota internet ini untuk mendukung pembelajaran daring bagi para guru dan pelajar selama pandemi COVID-19.
“Bagi pelajar yang belum menerima tak perlu khawatir karena bantuan ini kembali disalurkan di tahap berikutnya pada 28-30 Oktober 2020,” katanya.
Sudarminto menjelaskan mekanisme penyaluran bantuan kuota internet itu dimulai sejak September lalu. Operator di masing-masing sekolah sebelumnya telah mendaftarkan nomor ponsel yang diajukan ke dalam aplikasi data pokok pendidikan (dapodik). Kemudian, Dispendik melakukan verifikasi data tersebut.
“Pendataannya September lalu. Kemudian, kita verifikasi untuk memastikan guru atau siswa itu sekolah di sana,” ujarnya.
Ia mengimbau kepada para pelajar yang belum menerima bantuan kuota internet itu agar menanyakan ke pihak sekolah masing-masing. Jika temannya di sekolah itu sudah menerima, namun ia belum, dimungkinkan nomor ponsel yang didata salah atau pelajar itu ganti nomor ponsel.
“Bisa saja bantuan kuota itu belum masuk karena sekarang pelajar itu ganti nomor ponsel, atau mungkin waktu input nomor ponselnya salah. Atau dia nanti ikut di penyaluran di tahap II. Silahkan ditanyakan ke pihak sekolah, jika memang belum menerima,” katanya.
Sudarminto berharap bantuan kuota internet itu dapat mendukung kelancaran proses belajar-mengajar untuk pendidikan jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi COVID-19.
“Kami berharap bantuan itu dapat mendukung atau meringankan beban guru maupun siswa saat mengikuti pembelajaran daring,” ujarnya. (Humas Dispendik Surabaya)