Raut wajah Rosi terlihat senang sekaligus gembira saat menerima bantuan berupa buku bacaan ilmu pengetahuan yang diserahkan langsung oleh Sekretaris Dispendik Aston Tambunan. Siswa ABK asal Taman Belajar Nusantara yang terletak di eks lokalalisasi Dolly tersebut bersama beberapa PKBM dan TBM hari ini, Rabu (16/11) menerima bantuan sejumlah buku yang meliputi buku bacaan, buku pelajaran, serta kitab suci hasil donasi Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) melalui kegiatan Share O Boyo.
Pada kesempatan ini, Aston menjelaskan melalui kegiatan Share O Boyo para pelajar Surabaya diajak untuk menanamkan rasa kepedulian sosial terhadap sesama dengan membagikan buku bacaan layak pakai ataupun sembako yang mereka kumpulkan dari kalangan siswa sendiri.
“Kami terus mendorong anak-anak untuk terus berkarya baik dalam kegiatan sosial maupun kegiatan positif lainnya”.
Aston menambahkan kepedulian para pelajar Surabaya dalam lingkungan sosial sudah tidak diragukan lagi, bahkan ketika terjadi bencana di Padang, mereka (siswa) berhasil mengumpulkan donasi hampir 1 Milyar untuk disumbangkan.
“Setiap ada bencanan Dispendik selalu memotivasi para siswa untuk peduli dengan sesama”.
Ketua Orpes Ade Setiawan menyampaikan, Share O Boyo menyadarkan kepada para pelajar untuk dapat berbagai dengan sesama. Buku bacaan dan sembako nantinya juga akan di sumbangkan ke daerah Sampang yang kini juga ada bencana.
“Mash banyak yang diluar belum mendapatkan layanan pendidikan kurang baik, oleh karena itu kami ingin juga berbagi dengan daerah-daerah lain”.
Siswa yang masih duduk di bangku SMA Dr. Soetomo tersebut berujar Share O Boyo juga merupakan agenda rutin program Orpes setiap tahunnya, dan diharapkan pemimpin dunia 10 atau 20 tahun yang akan datang berasal dari para pelajar Surabaya.
“Ini merupakan tahun ke-3,selain memberikan bantuan para siswa juga kemarin (15/11) juga menuliskan surat kepada Ibu Wali Kota mengenai mimpi dan harapan mereka”.
Sementara itu, Kasi Penmas Dispendik Thussy apriliyandari kegiatan share o boyo juga disemarakkan dengan berbagai lomba life skill (kecakapan hidup), mulai dari lomba bakery pattiserie, art culinary / fruit carving, sampai tata busana.
“Total ada tujuh jenis lomba yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat melalui PKBM dan LKP”. (Humas Dispendik Surabaya)