Koperasi siswa (kopsis) memiliki peranan penting dalam melatih gotong royong, memupuk rasa tanggung jawab, serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada siswa. Melalui pengelolaan keorganisasian kopsis yang tepat diharapkan dapat mencetak para enterpreneur-enterpreneur muda yang handal.
Kemarin, (29/10), Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) bersama Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya menggelar pelatihan kepada lebih 128 siswa SMA/K negeri se-Surabaya. Dalam pelatihan ini para siswa juga didampingi oleh guru pembina dari sekolah masing-masing. Pelatihan ini berlangsung di gedung aula belakang kantor Dispendik Surabaya.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan pembinaan manajemen kopsis, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM mengungkapkan pengelolaan koperasi sekolah akan berbeda dengan koperasi siswa. Menurutnya, koperasi siswa merupakan wadah para siswa untuk berlatih tentang belajar berorganisasi, belajar manajemen mengelola sebuah usaha, belajar gotong royong, serta belajar bertanggung jawab dan bertindak jujur.
Ikhsan menambahkan diharapkan melalui kopsis ini merupakan awal bagi para siswa dalam belajar untuk menjadi para enterpreneur-enterpreneur muda surabaya yang sukses.
Sementara itu, Kepala Bidang Kelembagaan dan SDM Dinkop dan UMKM Drs. Rudy Haryono, MM mengungkapkan pada umunya koperasi mempunyai badan hukum, namun khusus untuk kopsis ini tidak menggunakan badan hukum karena sebagai tempat belajar para siswa dalam mencetak enterpreneur-enterpreneur muda yang berbakat. Rudy menambahkan, melalui kopsis dapat mengajarkan cara berusaha secara bersama-bersama kepada siswa.
Senada dengan Rudy, Kasi Pembinaan SDM Dinkop dan UMKM Hj. Dwi Esty Rahayu, M. Pd menuturkan kopsis merupakan sebagai laboratorium ekonomi yang didalamnya mencakup kegiatan pelajaran, pengajaran dalam meraih pengetahuan, managerial skills, koperasi sebagai learning place.
Dwi Esty menerangkan tumbuhnya pribadi wirausaha berawal dari proses pendidikan koperasi yang berbasis kompetensi dilingkungan sekolah. (Humas Dispendik Surabaya)