Keberhasilan Surabaya dalam melakukan pengelolaan BOS dan BOSDA dengan menggunakan sistem aplikasi yang teringrasi dengan melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sekolah (SIPKS) atau e-Budgeting Sekolah menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk mengkaji dan mempelajari.
Siang tadi, Selasa (31/10) Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) menerima kunjungan anggota Komisi III DPRD Kota Ternate. Rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Dispendik Aston Tambunan didampingi Kasubag Keuangan Iwan Himawan.
Wakil Ketua DPRD Kota Ternate Mubin. A. Wahid menerangkan, bahwa kunjungannya ke Dispendik Surabaya adalah untuk mengkaji dan mempelajari tata kelola pengelolaan BOSDA yang disalurkan ke sekolah-sekolah.
Pada kesempatan ini, Aston mengemukakan selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah. Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai.
Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan dan siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan”.
Aston menambahkan, pengelolaan keuangan sekolah baik yang bersumber dari BOSNAS ataupun BOPDA telah dikelola dengan baik melalui SIPKS. SIPKS merupakan sebuah sistem online pengelolan keuangan sekolah.
“Jadi mulai perencanaan sampai laporan pertanggunjawaban telah terintegrasi melalui sitem tersebut”. (Humas Dispendik Surabaya)