Keberhasilan Surabaya dalam melakukan pengelolaan pendidikan terutama dalam meningkatkan mutu dan kualitas tenaga kependidikan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi daerah lain untuk melakukan kunjungan ke Surabaya.
Tadi siang (09/12) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari para anggotan dan pimpinan DPRD Kota Bandung. Rombongan diterima langsung oleh Kadispendik Dr. Ikhsan, S. Psi, MM didampingi Kabid. Ketenagaan Ir. Yusuf Masruh.
Dihadapan para anggota DPRD Kota Bandung, Yusuf menjelaskan bahwa keberhasilan program pendidikan gratis di surabaya pada semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 31 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 56.845,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 74.639-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 163.913/siswa/bulan”.
Selain itu, Yusuf menambahkan bahwa penggajian guru honorer saat ini sudah berdasarkan UMK Kota Surabaya sebesar 3,2 juta perbulan. Tidak hanya guru honorer namun para pendidik PAUD dan sekolah minggu juga mendapatkan bantuan pendidikan dari Pemkot Surabaya.
“Anggaran penggajian tersebut diambilan BOS dan BOPDA”.
Sementara itu, Kadispendik Ikhsan menyampaikan bahwa dalam menyelenggarakan pendidikan di Surabaya mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) No. 16 Tahun 2012 yang mana didalamnya mengatur mengenai beragam kebijakan-kebijakan yang diterapkan Pemkot Surabaya terhadap pendidikan.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut juga berujar bahwa selama kurun waktu empat tahun Dispendik telah menghasilkan beragam inovasi pendidikan. Menurutnya, ada 17 inovasi program pendidikan melalui aplikasi online. Tujuh belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Seleksi Calon Kepala Sekolah, Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM, Aplikasi Gaji Online, dan UNBK 100 persen.
“Bulan November kemarin berkat inovasi-inovasi pendidikan, Surabaya menerima penghargaan Anugerah Ki Hajar Kategori Khusus oleh Kemendikbud ”. (Humas Dispendik Surabaya)