Ratusan pelajar mulai dari jenjang SMP sampai SMA pagi tadi, Rabu (08/02) memadati lantai 2 Gedung Wanita Surabaya, mereka datang untuk mengikuti pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Dharma Wanita Kota Surabaya (DWP), Dinas Pendidikan (Dispendik) serta bekerjasama dengan BIOS TV.
Ketua DWP Kota Surabaya Chusnur Ismiati Hendro Gunawan mengungkapkan setelah beberapa waktu menggelar lomba film pendek guna lebih meningkatkan kreatifitas siswa Surabaya, DWP bersama Dispendik dan BIOS TV kembali menyelenggarakan lomba jurnalistik yang sebelumnya didahului dengan pelatihan/diklat jurnalistik terlebih dahulu.
Chusnur menambahkan, melalui pelatihan jurnalistik ini diharapkan para siswa membuat berita-betita yang berkualitas yang berguna tidak hanya bagi dirinya sendiri namun bisa untuk sekolah atauapun lingkungan sekitar.
“Semua anak Surabaya mempunyai hak yang sama untuk maju, selain pintar anak Surabaya juga harus berbakat sehingga bisa mengenalkan Surabaya di mata dunia”.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menuturkan banyak hal yang bisa dilakukan dengan membuat karya jurnalistik dan kemudian bisa dikembangkan ke mana-mana baik dari segi pengembangkan kemampuan jurnalistik ataupun entrepreneurship-nya.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut berharap para siswa Surabaya dapat menjadi warga yang inofatif dan kreatif sehingga nantinya mampu bersaing ditengah-tengah era globlalisasi yang berkembang kian pesat.
“Kami ingin nantinya para siswa dapat menjadi warga kelas dunia dan mampu menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri”.
Sementara itu, Mas’ud Adnan Direktur BIOS TV menjelaskan saat ini dunia jurnalistik semakin dipermudah dengan teknologi-teknologi modern yang berkembang pesat seperti penggunaan handphone yang dapat dipergunakan untuk kegiatan liputan.
“Kalau dulu masih menggunakan mesin ketik untuk membuat berita dengan proses yang cukup panjang, kini hanya dengan menggunakan HP juranalis bisa mengirimkan berita secara online”.
Mas’ud juga berujar kegiatan pelatihan jurnalistik seperti ini juga merupakan momentum dalam mendukung kreatifitas siswa. Menurutnya, beban pendidikan sangat luar biasa karena output-nya lulusan sarjana banyak menangggur. Hal tersebut disebabkan karena banyak dari mereka yang tidak memiliki keterampilan di berbagai bidang.
“Dengan membukan mindset anak diharapkan mereka mampu membuka lapangan pekerjaan ataupun menjadi para calon pemimpin bangsa”. (Humas Dispendik Surabaya)