Kemerdekaan tidak diraih tanpa perjuangan para pahlawan. Untuk mengenang kembali perjuangan para pahlawan dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Sekolah Kebangsaan. Kali ini aacara tersebut digelar di Gedung Sekolah Santa Maria, Jalan Darmo Senin (2/11).
Tujuan dari sekolah kebangsaan adalah memberikan pemahaman kepada pelajar surabaya akan pentingnya nilai perjuangan karena Kota Surabaya adalah satu-satunya kota yang berjuluk Kota Pahlawan. Oleh karena itu, nilai luhur perjuangan harus ditekankan kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk para pelajar.
Pj Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno mengimbau kepada para pelajar agar meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara belajar giat di sekolah. Ia juga mengingatkan agar selalu waspada dengan serbuan budaya asing yang kadang belum tentu sesuai atau bahkan dapat mengancam kelestarian budaya bangsa Indonesia. Memelihara dan melestarikan budaya juga merupakan salah satu cara meneruskan perjuangan para pahlawan.
Hartoyik, Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia Surabaya dalam kesempatan tersebut kembali menceritakan bagaimana ia bersama para pejuang berperang melawan penjajah. Ia juga menceritakan sejarah Sekolah Santa Maria yang dahulu merupakan markas Badan Keamanan Rakyat Pelajar (BKR Pelajar) yang merupakan cikal bakal tentara Republik Indonesia.
Berbagai pertanyaan diajukan para pelajar dalam sesi tanya jawab. Salah satunya adalah Liliani Chandranata, siswi SMP Santa Maria yang menanyakan bagaimana agar para pelajar dapat mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan sekaligus menghadapi penjajahan dalam bentuk baru sekarang ini.
Hartoyik mengatakan, perjuangan kedepan akan lebih berat karena penjajahan datang dalam bentuk yang berbeda. Dan, salah satu cara untuk mengisi kemerdekaan selain belajar dengan giat adalah dengan cara memelihara jiwa patriotisme dan nasionalisme, ia yakin bahwa pemuda-pemuda Surabaya mampu untuk mengisi Kemerdekaan dengan kegiatanh positif. (Humas Dispendik Surabaya)