Murid SD Babatan V Surabaya tampak terlihat tertib duduk rapi dikelas masing-masing. Mereka berjabat tangan satu persatu dengan tamu bule tersebut dari AISEC. AIESEC adalah organisasi pemuda internasional, non political, non profit dan independen untuk pengembangan kepemimpinan anak muda yang berkunjung ke sekolah mereka, Senin (24/07).
Dua bule ini adalah Anneta dari Cheko dan Wassim dari Aljazair. Untuk pertama kalinya mereka bingung dan saling pandang, melihat tingkah murid-murid yang lalu lalang meminta salaman sambil tersenyum. Sapaan siswa dan warga sekolah membuat mereka salah tingkah, mereka akhirnya membuktikan rumor bahwa orang Indonesia yang terkenal akan sifat keramah tamahannya.
Kepala SDN Babatan V, Sastro S. Pd,. M. Pd yang ikut mendampingi bergegas menjelaskan. Bahwa mereka adalah tamu yang akan ikut belajar bersama seluruh siswa 2 minggu kedepan. Mereka akan mengajarkan bahasa inggris kepada seluruh siswa dan ikut dalam seluruh kegiatan sekolah.
Wassim tak berhenti kagum setelah mengetahui bahwa SDN Babatan V adalah salah satu sekolah yang menerima anak dengan kebutuhan khusus. Hampir disemua kelas ada anak berkebutuhan khusus dengan berbagai kekhususan yang ikut belajar dan berbaur dengan teman-teman sebayannya. Mereka kagum akan toleransi antar teman diusia yang relatif belia.
Anneta bule cantik ini menuturkan kedatangannya ke SDN Babatan V semula hanya untuk melakukan observasi mengenai budaya, sosial dan sistem pengajaran yang ada di sekolah dasar namun setelah mengetahui bahwa ada layanan pendidikan inklusi semakin tertarik untuk lebih banyak mengikuti aktifitas pengajaran yang ada di sekolah.
Sastro menambahkan bahwa penerimaan kunjungan ini, agar siswa dan siswi memiliki wawasan dan mengembangkan kemampuan bahasa Inggris yang mereka miliki.
“Selain itu kunjungan ini juga sangat bermanfaat untuk anak-anak. Melatih komunikasi dan keberanian mereka,” tutupnya.
Selain bersama anak berkebutuhan khusus, dua mahasiswa asing tersebut juga sangat tertarik dengan tiga siswa yang memakai selempang finalis putra dan putri lingkungan, mereka berbincang tentang program lingkungan yang telah mereka buat di SDN Babatan V yaitu pengurangan sampah plastik, hidroponik dan pengolahan sampah konveksi, di usia yang masih belia siswa dan siswi ini sangat peduli terhadap lingkungan, hal ini terbukti dengam terpilihnya mereka dari berpuluh- puluh vinalis.
Afik, salah satu guru pembimbing pangeran dan putri lingkungan menjelaskan kepada para tamu bule bahwa SDN Babatan V memang mengedepankan sikap peduli lingkungan dari dini, karena jika bukan kita yang peduli lalu siapa lagi program dari pangeran dan putri lingkungan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi seluruh warga sekolah.
“Dengan adanya kunjungan dan observasi dari AISEC ini diharapkan memacu seluruh siswa SDN Babatan V untuk terbuka dengan budaya dari luar dan menumbukan sikap berani”, ungkap Afik. (Humas Dispendik Surabaya)