Menyambut hari pertama masuk sekolah beragam Inovasi dilakukan oleh sekolah. Salah satunya melalui program Layanan Orientasi Siswa (LOS). Bertajuk SBTB (Siswa Baru Tampil Beda) SMPN 19 melibatkan semua siswa baru berjumlah 456 orang.
Kepala SMP Negeri 19, Shahibur Rachman menjelaskan kegiatan ini semua siswa/siswi baru diberi naskah bacaan, berjudulnya “Mengejar cita-cita”.
Para siswa akan dibagi 12 gugus (kelas), dengan jumlah setiap gugus berisi 38 siswa. Setelah membaca, siswa diminta merangkum teks bacaan tersebut dengan empat pilihan bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa lnggris , Bahasa Jawa dan Bahasa Suroboyoan.
“Semua siswa-siswi wajib tampil di depan kelas, dengan pilihan bahasa yang berbeda-beda. Di sinilah namanya kegiatan SBTB, tidak menutup kemungkinan waktu jenjang Sekolah Dasar para siswa-siswi punya potensi untuk empat bahasa tersebut,” jelasnya.
Menurut mantan Kepala SMP Negeri 27 dan 37 Surabaya ini, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di tingkat SMP, setelah pihaknya bersama dewan guru mengkaji pelaksanaan LOS dari tahun ke tanun.
“Dari Kegiatan SBTB ini , pihak sekolah sudah bisa melihat potensi anak didik sejak dini dalam berbagai aspek. Mulai membaca, menulis, merangkum kemudian presentasi di depan kelas,” ujarnya.
Selain membuat rangkuman,orang tua juga diberi teks bacaan untuk dibawa pulang sebagai bahan diskusi dengan orang tua atau wali murid. Tujuannya, ada komunikasi awal terkait apa saja yang diperoleh putra-putrinya ketika mengikuti LOS. Sedang lembar milik siswa akan dikumpulkan kepada wali kelas, selanjutnya dibukukan dan diletakkan di Perpustakaan.
Sementara itu, siswa baru SMPN 19, Fandi Ahmad Mahardika mengungkapkan dirinya kesulitan harus membuat resume menggunakan Bahasa Jawa. Walaupun di rumah dirinya menggunakan Bahasa Jawa sebagai aktivitas sehari-hari.
“Tiap hari pakai bahasa jawa campur, jadi ya sulit kalau membuat bahasa jawa asli,” ungkapnya. (Humas Dispendik Surabaya)