Keberhasilan Surabaya dalam memajukan pendidikan di segala sektor menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi derah lain untuk mengkaji, mempelajari, serta mengembangkan program pendidikan. Tadi pagi, Senin (31/10) Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya menerima kunjungan dari Dewan Pendidikan (DP) dan Dinas Pendidikan Pemkot Jogjakarta. Rombongan yang berjumlah 14 orang tersebut diterima Kadispendik Surabaya Ikhsan didampingi Sekretaris Dispendik Aston Tambunan di ruang aula Kartini.
Ariswan, Ketua DP Jogjakarta mengutarakan bahwa kunjungannya ke Surabaya ialah ingin mempelajari tentang sistem pengelolaan pendidikan, mulai dari pengelolaan anggaran, pengelolaan sekolah, sampai peningkatan kompetensi siswanya.
“Saya berharap banyak menimba pengalaman dari kunjungan ini”, tutur Ariswan.
Ariswan menambahkan tidak hanya berbicara tentang program Dispendik, tapi juga pihaknya juga ingin mengetahui program DP Surabaya dengan komite sekolah.
Pada kesempatan ini, Ikhsan mengungkapkan kunci pendidikan gratis di surabaya pada semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 32 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Ikhsan menambahkan, pengelolaan keuangan sekolah baik yang bersumber dari BOSNAS ataupun BOPDA telah dikelola dengan baik melalui SIPKS. SIPKS merupakan sebuah sistem online pengelolan keuangan sekolah.
“Jadi mulai perencanaan sampai laporan pertanggunjawaban telah terintegrasi melalui sitem tersebut”.
Sementara itu, anggota DPS Didik Yudhi Ranu mengutarakan bahwa dalam mengawal pendidikan bersama komite sekolah, ada beberapa program yang saat ini tengah dilakukan salah satunya yakni kampunge arek Suroboyo.
Melalui program tersebut diharapkan mampu memotivasi masyarakat untuk memiliki kepedulian yang tinggi dalam menjaga anak-anak Surabaya dari hal-hal yang negatif. Semisal ada waktu-waktu tertentu yang digunakan khsusus anak untuk belajar di rumah.
“Dengan demikian nanti yang mengingatkan bukan lagi Satpol PP ataupun sekolah namun masyarakat juga turut serta menjaga anak Surabaya”. (Humas Dispendik Surabaya)