Sekitar 300 pelajar dari SMA Komplek (SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5 dan SMAN 9) har ini, Selasa (25/10) berkumpul di gedung Aula SMA Komplek. Mereka datang untuk mengikuti serangkaian kegiatan “Jaksa Masuk Sekolah” yang digelar oleh Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya.
“Konsentrasi kita saat ini ke anak-anak sekolah, karena banyak tindak pidana yang melibatkan mereka”, tutur Didik Farkhan Kejari Surabaya.
Didik menuturkan kegiatan jaksa masuk sekolah memberikan sebuah edukasi dalam rangka pembinaan hukum mulai dari mengenali hukum sampai dengan menjauihi tindak pidana hukum.
“Sungguh sangat miris mendengar kasus pidana seperti penjambretan, narkoba, asusila sampai pembunuhan yang melibatkan anak usia sekolah”.
Mantan Kabag Pengembangan Pegawai Kejagung tersebut menambahkan, sosialisasi ini nantinya tidak hanya berhenti sampai disini namun akan dilakukan secara rutin setiap tahun baik di sekolah negeri maupun swaasta.
“Agar tidak boring kegiatan juga diisi dengan stand up comedy dan Cak Jamas (Jaksa Sahabat Masyarakat”.
Pada kesempatan ini, Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan mengemukakan bahwa program pendampingan anak-anak dilingkungan internal sekolah telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya melalui konselor sebaya sedangkan di lingkungan masyarakat melalui program kampungé arek Suroboyo disana ada kampung kesehatan, kampung aman dan kampung pendidikan.
“Konselor sebaya merupakan program anak mendampingi teman-temannya yang bermasalah”.
Ikhsan menyampaikan bahwa nantinya bersama-sama kejaksaan dan kepolisian akan membuat kegiatan bersama dalam bentuk sosialisasi dan lomba-lomba agar jangkauan sekolahnya lebih luas dan materi yang disampaikan dapat diterima oleh para siswa Surabaya.
“Dengan kegiatan bersama ini diharapkan anak-anak dapat melakukan sosialisasi sesuai dengan versinya mereka”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut menambahkan program pendidikan pendampingan juga telah dilakukan untuk anak-anak bermasalah seperti ketika Unas pendampingan juga dilakukan di kepolisian maupun dipenjara.
“Kita ingin anak Surabaya masih tetap memiliki hak pendidikannya meskipun sedang bermasalah”.
Sementara itu, Adrian Samudra Hadi mengungkapkan banyak hal yang didapat mengikuti acara jaksa masuk sekolah salah satunya yakni kita lebih paham mengenai aturan hukum yang berlaku dan harus lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu agar tidak terpengaruh ke hal-hal negatif.
Ssiwa kelas X MIPA 1 berujar dengan adanya lomba-lomba nanti diharapkan dapat lebih memotivasi para siswa sadar akan hukum sehingga tidak sampai melakukan tindakan yang bertentangan dengan hukum.
“Sebagai pelajar tentunya harus patuh hukum dan jangan sampai melanggar, karena semua ada konsekuensinya”. (Humas Dispendik Surabaya)