Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, suatu wilayah memasuki musim hujan apabila besarnya curah hujan dalam satu dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan bisa terjadi lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) daripada normalnya (rata-rata dari periode 30 tahun yang ditetapkan.
Berdasarkan besarnya curah hujan, musim hujan bersifat “Normal” (85% – 115% dari rerata catatan 30 tahun), bersifat “Atas Normal” (lebih daripada 115% dari rerata catatan 30 tahun), atau bersifat “Bawah Normal” (kurang dariada 85% dari rerata catatan 30 tahun). Apabila dasarian berikutnya belum menunjukkan konsistensi curah hujan, kondisi cuaca dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba). Di daerah tropis, musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air di udara.
Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu matahari. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminyaUkuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami.
Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik. Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan untuk menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung dan sering muncul dalam mitologi berbagai kebudayaan di dunia.
Minggu (16/10) SMP PGRI 6 (Spegrinam) melaksanankan kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah agar ketika hujan datang tidak banjir, acara yang dimulai tepat pukul 07.00 diikuti oleh para siswa-siswi Spegrinam.
Kepala Spegrinam Banu Atmoko, S. Pd mengemukakan selain membersihkan areal selokan di sekitar sekolah para siswa juga mengumpulkan sisa – sisa gelas aqua kemudian terus ditata ke dalam karung untuk dijadikan Bank Sampah, dimana hasil dari penjualan Bank sampah tersebut digunakan untuk kegiatan lingkungan yang ada di Spegrinam.
Banu menambahkan, tujuan dari kegiatan bersih – bersih lingkungan pada pagi hari ini yakni juha melaksanakan himbauan dari Ibu Walikota Surabaya dalam menghadapi musim penghujan dan agar kota Surabaya khususnya SMP PGRI 6 Surabaya terbebas dari banjir pada saat musim penghujan datang. (Humas Dispendik Surabaya)