16.054 orang peserta/relawan ditambah 75 orang relawan site supervisor melakukan aksi Bersih-Bersih Pantai Kenjeran (Nambangan batu-batu) Surabaya, Minggu 18 September 2016 mulai pukul 06.00 WIB. Aksi ini merupakan bagian dari kampanye peduli sampah global Clean Up the World yang diselenggarakan di seluruh dunia setiap akhir pekan ketiga, dan juga Surabaya Eco School 2016 yang mengangkat tema Zero Waste.
Aksi Bersih-Bersih Pantai Kenjeran diikuti Walikota Surabaya Tri Rismaharini. “Aksi ini juga menjadi gerakan moral pengurangan sampah dari wadah makanan dan minuman sekali pakai. Mereka yang datang dan berpartisipasi banyak membawa bekal makanan dan minuman dengan kemasan yang bisa digunakan berulang kali,” ujar Presiden Tunas Hijau Mochamad Zamroni.
Sekolah yang ikut serta adalah SMPN 2, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 9, SMPN 11, SMPN 18, SMPN 19, SMPN 23, SMPN 27, SMPN 38, SMPN 41, SMPN 43, SMPN 49, SMPN 54, MTsN 2, SMPI Raden Paku, SMPN 7, SMPN 8, SMPN 10, SMPN 15, SMPN 24, SMPN 28, SMPN 29, SMPN 30, SMPN 31, SMPN 34, SMPN 40, SMPN 45, SMPN 46, SMPN 48, SMPN 50, SMPN 52, SMPN 58, SMP Wachid Hasyim 1, SMP AL-FALAH KETINTANG, SMP YP 17, SMPN 6, SMPN 16, SMPN 17, SMPN 26, SMPN 33, SMPN 35 dan SMPN 37 Surabaya.
Sekolah lainnya adalah SMAN 3, SMAN 11, SMAN 12, SMAN 13, SMAN 14, SMAN 16, SMAN 17, SMAN 21, SMAN 22, SMKN 1, SMKN 3, SMKN 12, SMK FARMASI, Madrasah Aliyah Negeri, SMA Dharma Wanita, SMAN 1, SMAN 6, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 19, SMKN 2, SMKN 10, SMAK St. Stanislaus, SMA YPPI 2, SMA Wachid Hasyim 1, SMA Muhammadiyah 2, SMA Cita Hati, SMA YP 17, SMK Wachid Hasyim, SMAK St. Louis 2, SMAN 4, SMKN 5 dan SMA GIKI 2. Ada satu sekolah dari Gresik yang ikut serta yaitu SMK YPI Darussalam Cerme.
Dari sekolah dasar yang ikut serta adalah SDN Dukuh Menanggal I, SDN Kaliasin VII, SDN Kapasari VIII, SDN Kebonsari I, SDN Nginden Jangkungan I, SDN Nginden Jangkungan II, SDN Sememi I, SDN Tanah Kalikedinding I, SDN Ujung IX, SDN Wonokusumo V, SDN Tenggilis Mejoyo I, SDN Manyar Sabrangan II, SDN Manyar Sabrangan I, SDN Gubeng I, SDIT Al Uswah, SDN Bubutan IV, SDN Jambangan I, SDN Kaliasin I, SDN Kapasan V, SDN Pradah Kalikendal III, SDN Perak Barat Kawasan, SDN Pradah Kalikendal I dan SDN Putat Jaya III. Ada juga tim peserta dari kelompok mahasiswa Universitas Insalm Negeri Sunan Ampel Surabaya dan Gereja Kristus Raja Surabaya.
Ada 9 kategori penghargaan khusus dari Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang akan disediakan pada aksi Bersih-Bersih Pantai Kenjeran ini. Yaitu sekolah dengan peserta terbanyak, sekolah paling kompak, dan sekolah paling zero waste untuk masing-masing jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA/SMK.
SMPN 23 menjadi sekolah jenjang SMP yang memperoleh penghargaan sekolah terbanyak dan sekolah paling zero waste untuk jenjang SMP. SMPN 11 mendapatkan penghargaan sekolah paling kompak dengan kostum daur ulangnya. SDN Tanah Kalikedinding I menjadi SD paling banyak peserta dan paling kompak. SDIT Al Uswah menjadi sekolah paing zero waste. SMAN 3 menjadi sekolah dg peserta paling banyak SMA. SMA Cita Hati sekolah paling zero waste.
Di sela-sela bersih-bersih pantai, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengajak peserta untuk mengolah sampah yang dihasilkan. “Kalau sampah yang tidak diolah bisa-bisa dibawa arus air sungai ke pantai ini. Pantainya jadi kotor,” kata Risma sambil memindahkan sampah di timbunan pasir pantai bersama para siswa di sekitarnya.
Sementara itu, guna mendukung gerakan Clean Up The World 2016, SMP Negeri 23 Surabaya yang didampingi secara langsung oleh Dra. Elly Dwi Pudjiastuti, M.Pd., selaku Kepala Sekolah, turut turun tangan dengan mengikutsertakan warga sekolah sejumlah 1485 orang. Jumlah tersebut terdiri atas siswa dan orangtua sebanyak 1414 orang, guru dan karyawan sebanyak 71 orang. Rombongan diangkut dengan 18 truk TNI AL, dan 10 mobil pribadi dengan membawa 675 karung bekas bungkus beras dan lain-lain. Pada akhir kegiatan, para siswa, orangtua, guru, dan karyawan menumpuk karung-karung yang telah berisi sampah secara penuh di suatu sudut pantai. Tumpukan karung-karung sampah yang berlabel logo SMP Negeri 23 Surabaya tersebut laksana sebuah gunung karung yang berdiri di pinggir pantai (Humas Dispendik Surabaya)