Tak kurang dari seminggu lamanya 124 guru TK dan SD beserta para sisiwanya mendapatkan pelatihan pantomim, mereka berasal dari 31 Kecamatan yang tersebar di Surabaya. Hari ini, Jumat (29/07) mereka mempresentasikan ilmu pantomim yang didapat.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) Drs. Aston Tambunan, M. Si mengungkapkan bahwa pengetahuan yang didapat selama pelatihan, hendaknya dapat dikembangkan dengan baik tidak hanya di sekolah, namun masyarakat juga mendapatkan manfaatnya.
“Yang pertama harus dapat bermanfaat bagi para siswa, dan selanjutnya masyarakat sekitar”, tutur Aston ketika memberikan arahan sebelum pagelaran pantomim guru di gelar, tadi pagi (29/07) di ruang Bung Tomo.
Sementara itu, Kasi Kesenian dan Olahraga Damaris Padmiasih menjelaskan pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kompetensi para guru, namun juga menjelaskan bagaimana membimbing siswa berlatih pantomim di sekolah.
Menurut sejarah, Pantomim (Bahasa Latin: pantomimus, meniru segala sesuatu) adalah suatu pertunjukan teater yang menggunakan isyarat, dalam bentuk mimik wajah atau gerak tubuh, sebagai dialog.
Jenis pertunjukan ini telah dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus keagamaan dengan cerita umumnya seputar mitologi Yunani. Pantomim kembali populer pada abad ke-16 dengan berkembangnya Commedia dell’arte di Italia yang membawa pantomim pada bentuknya yang sekarang yang mengutamakan pada lakon komedi. (Humas Dispendik Surabaya)