Layanan Orientasi Sekolah (LOS) bukan hanya mampu membuat para siswa nyaman dan dekat dengan kakak-kakak kelasnya, namun LOS tahun ini (2016,red) juga harus mampu menambah wawasan dan mengenalkan para siswa terhadap budaya lokal serta menanamkan jiwa-jiwa sosial terhadap lingkungan sekitar.
Budaya lokal yang dimaksud ialah tidak lain dari budaya surabaya, mulai sejarah Surabaya, visi dan misi kota,beragama makanan khas Surabaya, bentuk tari-tarian, sampai dengan kondisi ekonomi sosial masyarakat.
“Program-program itu akan terlihat berhasil ketika mampu menanamkan sebuah kenyamanan dan menjaga bersama anak-anak kita baik di sekolah maupun di masyarakat”, tutur Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM dalam pembekalan LOS kepada ratusan pelajar Muhammadiyah di gedung Muhammadiyah, Sutorejo, Minggu (17/06).
Menurutnya dibutuhkan sebuah upaya dan kerja keras bersama dalam meningkatkan kompetensi para siswa di segala bidang, tidak hanya di bidang akademik namun dibidang lainnya juga perlu diperhatikan. Kesukseskan dapat dibangun di lingkungan sekolah dengan dilandasi oleh intgritas kejujuran yang tinggi.
“Modal kejujuran berlaku di seluruh dunia, untuk itu tetap jaga nilai-nilai kejujuran dengan baik”.
Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya tersebut itupun juga menambahkan agar para siswa juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi baik dilingkungan sekolah ataupun masyarakat. Jika ada yang kurang bagus ayo bersama untuk saling membantu.
Ikhsan menambahkah, bahwa program bersama antara pemerintah dengan masyarakat telah tercipta dengan baik, salah satunya melalui kampung pendidikan dalam “Kampunge Arek Suroboyo”.
Melalui program tersebut masyarakat memiliki kepedulian yang tinggi dalam menjaga anak-anak Surabaya dari hal-hal yang negatif. Semisal ada waktu-waktu tertentu yang digunakan khsusu anak untuk belajar di rumah.
“Dengan demikian nanti yang mengingatkan bukan lagi Satpol PP ataupun sekolah namun masyarakat juga turut serta menjaga anak Surabaya”. (Humas Dispendik Surabaya)