Meski tidak memiliki Surat Keterangan Miskin (SKM) namun Tommy Ardyan Syah beserta ibunya Sulastri mengaku cukup lega karena seluruh pembiayaan pendidikan di tanggung oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Walaupun anaknya tidak masuk ke sekolah negeri, Sulastri sangat bersyukur anaknya dapat sekolah di SMK Kartika II tanpa dipungut biaya apapun dalam PPDB tahun ini.
“Alhamdulillah anak saya dapat sekolah gratis, sehingga kelak dapat membantu orang tua”.
Ibu dua orang anak tersebut tinggal menumpang di rumah sang kakek yang beralamatkan di Pulo Tegal Sari5/23-B dengan kondisi yang kurang layak dengan luas rumah yang tidak lebih dari 4 x 6 m tersebut dihuni oleh dua keluarga.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Dispendik Surabaya Drs. Sudarminto, M. Pd menuturkan bahwa pembiayaan pendidikan gratis bagi warga msikin tidak hanya diberikan kepada sekolah negeri saja, namun sekolah swasta wajib mengalokasikan kuota 5 persen bagi warga tidak mampu.
Menurutnya selain bantuan BOS dari pusat, Pemkot Surabaya juga meberikan bantuan pendidikan yang bertujuan meng-cover pendidikan gratis di Surabaya. Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai.
“Khusus untuk siswa mitra warga Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan perlengkapan sekolah bagi siswa tidak mampu”, tutur Sudarminto ketika melihat langsung kondisi keluarga Tommy, tadi siang (16/07).
Mantan Kepala SMAN 16 tersebut langsung terjun ke lapangan karena mendapatkan informasi tidak kesesuaian data siswa di sekolah dengan kondisi di lapangan. Hal tersebut terlihat dengan ketidakmampuan wali murid ketika akan membayar biaya daftar ulang di SMK Kartika 2 menjelang awal masuk sekolah yang akan di mulai pada Senin mendatang (18/07).
“Di dalam formulir PPDB SMK Kartika 2 mereka tidak menyertakan SKM, untuk itu kita langsung tindak lanjuti di lapangan”.
Sudarminto juga menghimbau agar sekolah-sekolah memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi ekonomi sosial para siswa baru terutama bagi sekolah swasta, jika ada yang memang layak untuk di bantu segera dapat difasilitasi melalui jalur mitra warga.
Sudarminto juga berpesan agar para siswa mitra warga untuk lebih meningkatkan semangat belajarnya untuk dapat mencapai kesuksesan dan dapat bermanfaat baik kepada keluarga ataupun masyarakat lingkungan sekitar.
Sementara itu, Ketua PPDB SMK Kartika 2 Zaenuri mengaku setelah melihat data dan kenyataan yang berbeda telah berkoordinasi dengan Dispendik untuk turun langsung ke lapangan, agar siswa tesebut dapat terfasilitasi dengan baik.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin agar para siswa mitra warga dapat mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa pada umumnya”. (Humas Dispendik Surabaya)