Tak salah jika Surabaya tidak hanya sebagai barometer namun juga sebagai inspirator pendidikan, hal tersebut dilatarbelakangi akan banyaknya program pendidikan yang lahir guna memenuhi kebutuhan masyarakat di era modern. Berbagai inovasi di bidang pendidikan ternyata menjadi sebuah daya tarik bagi daerah lain untuk lebih dalam mengkaji dan mempelajari tentang berbagai pengambangan program pendidikan di Surabaya.
Tadi pagi (17/05) bertempat di SMAN 5 Dispendik Surabaya menerima rombongan sebanyak 45 peserta dari Dinas Pendidikan dan DPRD Kabupaten Sawahlunto, Sumbar. Rombongan di terima langsung oleh Kepala SMAN 5 Hj. Sri Widiati, Kabdi Dikmenjur Drs. Sudarminto, serta Sekretaris Dispendik Drs. Aston Tambunan, M. Si.
Kepala Dinas Pendidikan Sawahlunto Drs. Marwan, M. Pd menjelaskan kedatangannya ke Surabaya bersama SMAN 3 Sawahlunto dan para anggota DPRD karena selama ini melihat kemajuan serta perkembangan pendidikan di Surabaya yang semakin pesat dari tahun ke tahun baik dilihat secara program maupun kemajuan sekolahnya.
Pada kesempatan ini Aston berujar, salah satu program pendidikan di surabaya yang telah berhasil dikembangkan yakni pendidikan gratis di semua jenjang mulai dari tingkat SD hingga SMA. Pembiayaan pendidikan di Surabaya telah di-cover melalui anggaran pendidikan yang mencapai hampir 30 % dari APBD kota Surabaya.
“Selain BOS dari pusat Surabaya juga memiliki BOPDA untuk kegiatan operasional sekolah”.
Bantuan pendidikan tersebut diwujudkan melalui pemberian BOPDA serta penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan siswa yang memadai. Selain itu, peningkatan mutu guru juga menjadi perhatian tersendiri dari Pemkot Surabaya, mulai dari berbagai pelatihan, pengiriman guru ke luar negeri, beasiswa, hingga tunjangan kinerja telah menjadi salah satu program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Surabaya.
“Besaran BOPDA yang diberikan, yakni untuk siswa SD sebesar Rp. 29.000,-/siswa/bulan, siswa SMP Rp. 80.426,-/siswa/bulan, dan siswa SMA/SMK sebesar Rp. 152.000/siswa/bulan”.
Sementara itu, Kasi Tenaga Fungsional Verawati menerangkan, sejak beberapa tahun ini Dispendik Surabaya telah melaksanakan seleksi calon kepala sekolah (Sicakep) menggunakan sistem full online.
Mekanisme Sicakep 2016 terdapat beberapa tahapan. Tahap pertama, yakni Sosialisasi pendaftaran Seleksi Calon Kepala Sekolah SD dan SMP Negeri kepada seluruh Kepala Sekolah SD dan SMP se Kota Surabaya yang dimulai pada hari ini, Selasa (05/04) hingga esok Rabu (06/04). Kedua, tahap pendaftaran online, ketiga uji komptensi dan pengumuman seleksi tahap III, keempat psikotest dan Forum Group Discussion (FGD) di Fakultas Psikologi Unair, dan yang terakhir Tes Fitand Provetest oleh Tim BKD Pemerintah Kota Surabaya.
“Salah satu syaratnya yaitu bependidikan minimal S-1 dan berusia setinggi-tingginya 54 (lima puluh lima) tahun pada tanggal 1 Desember 2016”.
Selain Sicakep Dispendik juga telah berhasil mengembangkan 15 inovasi program pendidikan. Empat belas inovasi program pendidikan di Surabaya, diantaranya Profil Sekolah, Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Sekolah (SIPKS), Jurnal Online, Surabaya Belajar, Multimedia Pembelajaran, Rapor Online, Try Out Online, PPDB Online, Sahabat Dispendik, Klinik Kurikulum, Kenaikan Pangkat Online, Tantangan Membaca 2015, P2KGS, Profil LKP dan PKBM , Aplikasi Gaji Online, serta UNB 100 persen yang baru-baru ini dilaksanakan. (Humas Dispendik Surabaya)