Guna menyongsong tahun ajaran baru yang sebentar lagi akan berlangsung setelah PPDB, Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya tengah mempersiapkan Layanan Orientasi Sekolah (LOS) bagi para siswa baru.
Selama ini, MOS dijadikan ajang untuk tebar pesona siswa, dengan berbagai macam cara mulai dari yang positif hingga hal yang negatif (bullying, plonco, dll) pada prinsipnya menunjukkan senioritas yang berlebihan.Penggunaan kata LOS merupakan sebuah upaya menghilangkan stigma negatif akan kesan perploncoan yang akhir-akhir ini marak berkembang di masyarakat.
“Sudah tiga tahun ini LOS berjalan, LOS telah memberikan kesan positif bagi para siswa baru”, ujar Kadispendik Surabaya Dr. Ikhsan, S. Psi, MM ketika memberikan pembekalan kepada 850 Wakasek Kesiswaan, tadi (26/04) di Gedung Wanita.
Ikhsan mengemukakan bahwa tema LOS kali ini ialah pelajar Suurabaya berprestasi dan santun. Selain membuat senang dan bangga akan sekolah barunya, LOS juga dianggap mampu meningkatkan pemahaman orangtua dan siswa terhadap strategi pendidikan nasional, kebijakan program pendidikan kota Surabaya dan kegiatan intra/ekstra kurikuler di sekolah dalam Kurikulum 2013, memperkuat mental belajar siswa dalam mengikuti proses pendidikan yang hendak ditempuhnya dan menghadapi tantangan, mengenali serta menginformasikan layanan bantuan untuk membantu mengatasi permasalahan siswa demi kepentingan terbaiknya.
Mantan Kepala Bapemas Kota Surabaya tersebut juga berharap agar nantinya pada hari terakhir pelaksanaan LOS, sekolah mampu menghadirkan tokoh atupun para alumni yang telah sukses, tujuannya ialah dapat memotivasi para siswa untuk terus berprestasi dan meningkatkan bakat dan kemampuan di segala bidang.
Di tempat yang sama, Kabid. Pendidikan Menengah dan Kejuruan Drs. Sudarminto, M. Pd mengutarakan setiap kegiatan LOS harus memanusiakan siswa baru, memiliki dasar berpikir, tujuan dan target yang jelas. Selain itu Panitia LOS dari siswa haruslah siswa yang bisa dijadikan panutan, berintegrasi dan mau mengedapankan kepentingan dan kemajuan pendidikan diatas kepentingan pribadi atau golongan.
Kegiatan LOS juga harus mampu meminimalisir kontak fisik lawan jenis, tidak boleh mengadakan kegiatan yang bertentangan dengan kebijakan dinas pendidikan kota surabaya ataupun kebijakan dan Peraturan perundangan di atasnya (PERMENDIKBUD NO 82 TAHUN 2015), serta tidak boleh ada kegiatan LOS yang menghambat atau menjadikan peserta LOS tidak bisa menjalankan kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang di anut.
Sementara itu, anggota Dewan Pendidikan Kota Surabaya Didik YRP menyampaikan, bahwa melalui LOS para siswa juga harus mampu memahami keragaman kearifan budaya Surabaya, memiliki kesadaran untuk berkontribusi dalam pembangunan kota Surabaya, dan mampu menyampaikan materi kearifan budaya Surabaya dalam LOS 2016. (Humas Dispendik Surabaya)
Materi LOS 2016 terdapat pada menu Surabaya Belajar