Dengan penuh seksama Zainul Muttaqin mendengarkan satu-persatu soal yang dibacakan oleh pendamping. Guru SLB A YPAB Surabaya tersebut hari ini, Rabu (30/03) bersama 354 guru, kepala sekolah, serta pengawas tengah mengiuti seleksi guru berprestasi 2016 tingkat kota.
“Tidak ada persiapan khusus, namun kami telah mempelajari soal-soal dari tahun-tahun sebelumnya”, tutur Zainul.
Meskipun memiliki keterbatasan dalam penglihatan, namun semangat Zainul mengerjakan soal-soal seleksi guru prestasi patut untuk diapresiasi bersama, bagaimana tidak ia harus sabar menanti butir-butir soal yang dibacakan oleh pendampingnya.
Pada kesempatan ini, Kepala Bidang Ketenagaan Dispendik Ir. Yusuf Masruh mengungkapkan, meskipun tidak hanya sebagai bentuk kegiatan peningkatan komptensi, seleksi guru dan kepala sekolah berprestasi bertujuan mengembangkan wawasan dan pengetahuan sehingga nantinya mereka mampu berkompetisi secara ilmiah terutama dalam menghadapi era globalisasi yang saat sudah didepan mata.
“Polanya nanti akan diambil 10 besar dari tiap-tiap jenjang, kemudian disaring lagi guna diikutkan dalam seleksi guru prestasi tingat provinsi atau bahkan tingkat nasional”.
Yusuf menambahkan, peserta yang telah lolos seleksi tahap awal ini akan mendapatkan pendampingan dari para guru prestasi senior untuk dipersiapkan meraih prestasi ditingkat yang lebih tinggi. Pendampingan tersebut bersifat secara menyeluruh baik dalam berperilaku kehidupan sehari-hari sampai pembuatan karya ilmiah.
“Kami tidak mencari juara, namun mencari guru terbaik”, ujar Yusuf.
Menurutnya penilaian tidak hanya menitikberatkan kepada kemampuan kompetensi akademik saja, namun penilaian lainnya seperti, sikap dan perilaku sosial sehari-hari juga menjadi salah satu poin penting dalam penentu meraih predikat guru prestasi.
Sementara itu, Maria Ernawati mantan guru prestasi tingkat nasional 2015 berharap agar seleksi guru prestasi kali ini menghasilkan guru-guru prestasi yang lebih bagus dari tahun sebelumnya. Tidak hanya kemampuan akademik dan paedagogik saja seorang guru prestasi harus memiliki kemampuan tambahan untuk menjadikan sebagai guru yang benar-benar profesional.
Lebih lanjut Maria menyampaikan agar para calon-calon guru berprestasi ini juga mengasah kemampuan komunikasi terutama dalam menggunakan bahasa asing, mengingat saat ini kran Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah di depan mata.
“Jangan sampai guru-guru Surabaya kalah bersaing dengan negara-negara lain, tunjukkan kita yang terbaik”, pungkasnya.
Ada tiga hal yang juga menjadi penilaian utama selain sikap dan kepribadian, tiga hal tersebut yakni kinerja, kompetensi, serta wawasan kependidikan. Penilaian kinerja bagi guru berprestasi dilakukan dengan penilaian terhadap: (1) Laporan hasil penilaian kinerja guru tahun 2014 atau sekurang-kurangnya hasil penilaian kinerja guru formatif tahun 2015; (2) video pelaksanaan pembelajaran di kelas; (3) dokumen portofolio guru. Setiap calon guru berprestasi wajib menyampaikan dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan penilaian kinerja dimaksud. (Humas Dispendik Surabaya)