706 kepala SMP/MTS, SMA/MA/SMK Negeri dan Swasta, pengawas, serta penyelenggara kejar paket B dan C, tadi pagi Selasa (08/03) ikuti rapat kerja (raker) yang merupakan agenda rutin Dinas Pendidikan Kota (Dispendik) Surabaya sebagai upaya meningkatkan pendidikan Surabaya menjadi lebih. Acara yang berlangsung di gedung Convention Hall dihadiri Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Pada kesempatan ini, Risma -panggilan akrab walikota- menyampaikan bahwa siswa surabaya tidak hanya dibekali dengan tingkat intelegensi yang tinggi saja, namun juga harus diimbangi dengan fisik yang prima agar mereka dapat bersaing dengan pelajar-pelajar lain dari belahan dunia mengingat saat kran MEA sudah terbuka lebar.
“Jika ingin berhasil anak Surabaya harus bekerja keras”.
Risma mengajak para siswa untuk melakukan aktifitas di pagi hari seperti olah raga ataupun senam-senam kecil sebelum masuk ke kelas, tujuannya agar para siswa mendapatkan pancaran sinar matahari pagi yang baik untuk kesehatan.
Orang nomer satu di kota Surabaya tersebut juga berjanji selama lima tahun ke depan akan membangun fasilitas umum sepeti kolam renang, lapangan olahraga, serta berbagai fasilitas lainnya agar anak Surabaya memiliki jiwa yang tangguh, sportif, dan pantang menyerah. Selain itu, para siswa Surabaya juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, karena hal tersebut menjadi modal utama dalam meraih kesuksesan.
Terkait ujian nasional, mantan Kepala Bappeko Kota Surabaya tersbeut menghimbau agar pengawas ujian memberikan suasana yang nyaman kepada para siswa sehingga tidak sampai mengggangu konsentrasi berpikir mereka.
“Pengawas ujian jangan pakai sepatu ‘ctok–ctok’, pakai sepatu kets saja” .
Risma menuturkan, suasana yang kondusif sangat diharapkan saat ujian. Bukan nuansa menakutkan yang kerap ditimbulkan oleh pengawas. “Sampaikan ke pengawas, anak-anak jangan ditakut-takuti. Jangan terlalu mengintervensi sikap siswa dalam mengerjakan soal. Karena saat sekali ditegur, semuanya akan hilang yang dipikirkan,” tegasnya.
Ia juga menekankan agar tetap menjaga itegritas sekolah dengan menjelaskan pada siswa untuk tidak tergoda yang namanya bocoran jawaban. Menurutnya, hampir semua sekolah di Surabaya mempunyai modal integritas. “Bukan tidak mungkin kelak menjadi salah satu yang kota yang mempunyai harga diri dan integritas tertinggi. Harus diajarkan kalau mau sukses, bukan dengan cara hal-hal yang negatif atau curang,” tuturnya.
Walikota terbaik dunia versi World Mayor Prize (WMP) ini, menekanan agar semua pihak baik orang tua, guru, kepala sekolah ataupun masyarakat sekitar memberikan dukungan (support) kepada para siswa agar para siswa siap menghadapi unas.
“Berikan dukungan sebaik mungkin agar mereka dengan gagah berani siap menghadapi unas”.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya, Dr. Ikhsan, S. Psi, MM menjelaskan rapat kerja kepala sekolah ini merupakan kegiatan rutin untuk mengevaluasi sekolah di Surabaya. Sekaligus sebagai bentuk pemantapan kepala sekolah dalam pelaksanaan UNBK. “ Dalam rapat ini juga akan menyiapkan beberapa program dan menentukan kebijakan yang bisa diambil kepala sekolah untuk UNBK,” terangnya.
Terkait UNBK, Kepala Bidang PNA Puspendik Drs. Giri. S Hami Seno menyampaikan dari hasil angket UNBK 2015 terkait perasaan para siswa dalam menghadapi ujian nasional berbasis komputer (CBT) 53 persen menyatakan optimis menghadapi UNCBT. Mekanisme UNCBT, Server lokal mendownload paket soal (sinkronisasi), daftar peserta tes secara online dengan menggunakan akses internet beberapa hari sebelum hari H. Peserta tes mengakses tes secara offline ke server lokal. Hasil jawaban peserta dikirimkan secara online (upload) setelah tes berlangsung ke server pusat.
Sementara itu, mantan Rektor UNESA Prof. Dr. Mukhlas Samani, M. Pd yang menjadi narasumber dalam kegiatan raker ini menyampaikan, berdasarkan data Human Capital Index 2015 pendidikan di Indonesia menempati urutan 69 dunia, meskipun demikian dirinya optimis lambat laun akan terus meningkat karena Indonesia memiliki potensi yang luar biasa.
Untuk itu, sekolah-sekolah harus mempersiapkan para siswa dalam menghadapi MEA dengan membekali mereka dengan kemampuan memecahkan masalah, bekerja secara team work, kemampuan komunikasi yang baik serta daya kreatifitas yang tinggi.
Turut hadir dalam kesempatan ini Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Ir. H. Masduki Toha, anggota DPRD Komisi D Ibu Reny, dan Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya Martadi. (Humas Dispendik Surabaya)